sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kata DPR soal bansos tersendat karena tas 'Bantuan Presiden'

Saleh Daulay menilai soal pembungkus bansos tak penting

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Kamis, 30 Apr 2020 12:28 WIB
Kata DPR soal bansos tersendat karena tas 'Bantuan Presiden'

Pemerintah mengakui ada ketersendatan dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat lantaran pembungkus berlabel "Bantuan Presiden" belum tersedia.

Menanggapi ini, Anggota Komisi IX, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, bansos semestinya tidak boleh tersendat karena persoalan non-esensial seperti kehabisan pembungkus.

Harusnya, lanjut dia, pemerintan melihat urgensinya saat masyarakat benar-benar sangat membutuhkan bantuan.

Saleh meyakini, bahwa masyarakat sebetulnya tidak mempermasalahkan tas pembungkusnya. Hal itu dikarenakan yang mereka tunggu saat ini hanyalah, bagaimana agar kebutuhan hidup tercukupi.

“Pemerintah telah menetapkan ini sebagai bencana dan darurat nasional. Pemerintah juga menyebut bahwa bencana ini berimplikasi luas bagi ekonomi dan kehidupan masyarakat. Karena itu, sudah semestinya pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial yang ada," ujar Saleh dalam keterangannya, Kamis (30/4).

Persoalan pembungkus, menurut politikus PAN ini tidaklah penting. Apalagi mesti harus ada tulisan berlabel "Bantuan Presiden".

Padahal, jelas dia, bansos ini bersumber dari uang negara. Artinya, kata Saleh, bansos ini bukanlah bantuan personal, melainkan bantuan negara yang didanai dari dana APBn milik rakyat.

Saleh meyakini Presiden Jokowi sedang pencitraan. Sebab, bagi Jokowi hal itu tentu tidak penting lagi. Apalagi, sekarang Jokowi sudah masuk periode kedua. Harusnya yang dipentingkan adalah pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Sponsored

“Ini mungkin menterinya saja yang ingin mendapat poin dari presiden. Kalau ada tulisan presiden, kan bisa dilaporin seperti itu. Harapannya, ya presiden senang," kata dia.

Sebelumnya, menurut Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara, bansos berupa sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 mengalami sendatan. Pangkalnya, kendati sembako sudah tersedia, namun belum ada label pembungkus.

Dikatakan Juliari, pembungkus itu belum tersedia lantara  produsen tas mengalami kesulitan impor bahan baku. Hal ini yang menyebabkan distribusi bansos terkendala meski paket sembako sudah ada.

Untuk diketahui, tas pembungkus yang dipakai untuk paket bansos sembako iti sendiri memiliki ciri berwarna merah putih dan bertuliskan "Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19". Pada pembungkus itu juga terdapat logo Presiden Republik Indonesia dan Kementerian Sosial.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid