sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kebakaran lahan di Riau berpotensi memuncak pada bulan ini

Jika potensi kebaran tidak dicegah, maka kebakaran dengan skala besar akan terjadi di Juni 2019

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Kamis, 28 Feb 2019 18:12 WIB
Kebakaran lahan di Riau berpotensi memuncak pada bulan ini

Kebakaran lahan di Provinsi Riau berpotensi memuncak pada Maret dan Juni 2019. Hal tersebut karena pada saat itu, potensi hujan di wilayah Riau rendah.

Deputi Bidang pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Widjaja, mengatakan, terdapat 94 titik panas di Provinsi Riau pada Februari ini.

Jika potensi kebaran tidak dicegah, maka kebakaran dengan skala besar akan terjadi di Juni 2019. Dengan begitu, ia meminta kepada masyarakat untuk dapat mencegah potensi kebakaran.

Kendati demikian, pihaknya akan melakukan pencegahan dengan cara pemadaman dini.

"Makannya kami bentuk masyarakat peduli api, desa tanggul bencana, dan sebagainya," paparnya.

Ada beberapa penyebab kebakaran yang biasa terjadi di Indonesia. Salah satunya, yakni turunnya air tanah di lahan gambut yang dapat menjadi pemicu kebakaran.

"Kebakaran itu kan intinya ada tiga, oksigen, bahan bakaran, dan panas. Kalau sudah memenuhi itu, kemudian air tanah sudah menurun di bawah 40 sentimeter, itu artinya bahan berupa gambut kering mudah sekali terbakar. Nah itu tantangan yang kami hadapi," katanya.

Seperti diketahui, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau semakin parah sejak Januari 2019.

Sponsored

Status siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan sudah ditetapkan sejak 19 Februari-31 Oktober 2019. Penanganan kebakaran hutan dan lahan dilakukan dengan pemadaman darat dan udara

Dari 1 Januari hingga 26 Februari 2019, total luas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau mencapai 1.178 hektare.

Adapun data karhutla per kabupaten di Riau yakni, Rokan Hilir 144 hektare, Dumai 65,5, hektare, Bengkalis 837 hektare, Meranti 20,4 hektare, Siak 30 hektare, Pekanbaru 21,51 hektare, Kampar 19 hektare, Pelalawan 3 hektare, Indragiri Hilir (Inhil) 38 hektare.

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid