sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kebebasan demokrasi yang disalahgunakan terorisme

Kapolri memerintahkan Polda setiap daerah untuk membentuk satgas anti teror.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 05 Jun 2018 14:29 WIB
Kebebasan demokrasi yang disalahgunakan terorisme

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian mewaspadai sel-sel teroris yang telah menyebar di seluruh daerah. Tito menyebut, sel terorisme di beberapa wilayah mengambil momentum kebebasan berdemokrasi. 

Sel-sel terorisme yang menyebar itu terdiri dari sel aktif dan sel tidak aktif, namun berpotensi melakukan tindakan. Jaringan Daulah Islamiah (JAD) menjadi salah satu jaringan yang sel-selnya perlu dideteksi dan ditekan penyebarannya.

Bahkan di bulan ramadan ini, pengikut aliran terorisme menganggapnya sebagai bulan amaliah. Mereka menganggap akan mendapatkan pahala lebih saat melakukan aksi di bulan ramadan. Peristiwa kerusuhan di Mako Brimob sampai saat ini, Polri berhasil menangkap 96 tersangka terorisme.

“Setelah peristiwa di Mako Brimob sudah ada 96 tersangka ditangkap di seluruh Indonesia. Sekitar 14 di antaranya tertembak mati pada saat penangkapan,” ujar Tito pada Selasa (5/6).

Salah satu cara menanggulangi perluasan sel-sel terorisme, Kapolri memerintahkan Polda setiap daerah membentuk satgas anti teror. Densus 88 juga diminta untuk memberitahukan kepada satgas anti teror di setiap Polda agar dapat mendeteksi pergerakan sel-sel yang tidak aktif, namun berpotensi melakukan suatu tindakan.

Belajar dari pengalaman kasus di Surabaya, kata Tito, sel yang sebetulnya sudah termonitor saat Polisi begerak ke sel yang dinilai aktif, ternyata tim sel yang tidak aktif ini justru melakukan aksi. 

Menurut Tito permasalahan utama memberantas terorisme adalah ideologi. Ideologi yang dimiliki para teroris dapat menyerang siapa saja dan menjadikan media sosial sebagai alat penyebarannya. 

“Akar permasalahan utama ideologi. Kami tetap melakukan hard approuch dan soft approuch, juga melibatkan Mendikbud, TNI, Menristek, Kementerian PPPA, Kemenpora, NU, Muhammadiyah, BNPT dan lembaga terkait lainnya,” terang Tito. 

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid