sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Keberhasilan vaksin, skenario penting penanganan Covid-19 di Indonesia

Berdasarkan data Satgas, secara nasional vaksinasi Covid-19 untuk dosis lengkap bertambah sebanyak 541.455 orang.

Hermansah
Hermansah Jumat, 14 Jan 2022 14:44 WIB
Keberhasilan vaksin, skenario penting penanganan Covid-19 di Indonesia

Keberhasilan pemerintah menjalankan program vaksinasi Covid-19 sampai saat ini patut diapresiasi. Sebab vaksin salah satu skenario penting dalam upaya pengendalian penyebaran virus.

Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-4 sebagai negara yang mencapai vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat China, India, dan Amerika Serikat. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 118.488.929 orang di Indonesia sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap hingga Kamis (13/1).

Berdasarkan data Satgas, secara nasional vaksinasi Covid-19 untuk dosis lengkap bertambah sebanyak 541.455 orang. Vaksinasi Covid-19 dengan dosis pertama bertambah sebanyak 1.092.662 orang sehingga total mencapai 173.248.256 orang hingga saat ini.

Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto menilai, capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia itu merupakan keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut dia, paling tidak sudah memenuhi herd immunity 70% penduduk yang sudah disuntik vaksin Covid-19.

"Ini prestasi. Dan itu menjadi skenario penting dalam penanganan Covid-19. Tetapi bukan itu saja. Kita lihat testing dan tracing, diagnostiknya sebagai bagian pengendalian Covid-19, ini juga penting," kata Edy Wuryanto kepada wartawan, Jumat (14/1).

Kemudian, kata dia, infrastruktur dari mulai pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota tercipta dengan baik. Dia juga mengingatkan bahwa protokol kesehatan tetap menjadi satu hal yang utama.

"Bahkan menurut saya, selain vaksin, Indonesia termasuk negara yang memang berhasil sampai saat ini mengendalikan Covid-19 dengan baik. Setelah kita susah payah di gelombang kedua, vaksinasi ini indikator penting," ungkapnya.

Sementara itu, pemerintah sudah mulai melaksanakan vaksinasi booster atau suntikan dosis ketiga sejak Rabu (12/1). Presiden Jokowi memutuskan menggratiskan vaksinasi booster bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sponsored

Menanggapi hal itu, Edy Wuryanto menilai vaksinasi booster itu penting. Jika masyarakat yang sudah menerima vaksinasi booster terkena varian Omicron, maka efeknya hanya ringan atau sedang.

"Artinya vaksin booster itu efektif, paling tidak mencegah orang tidak sakit parah atau kematian, nah dari data ini maka menurut saya booster itu menjadi penting, agar kita itu menanganinya di hulu, lebih baik kita itu mengeluarkan dana untuk vaksin booster tetapi orang yang kena itu ringan sedang, tidak sampai masuk berat yang lalu dirawat di rumah sakit," ucapnya.

Dia melanjutkan, jika sampai harus dirawat di rumah sakit, maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar. Dia tak ingin kondisi gelombang kedua di Tanah Air kembali terjadi.

"Jadi, skenario pemerintah itu sudah sesuai dengan kesepakatan dengan Komisi IX bahwa kita harus fokus pada penanganan hulu untuk mencegah jangan sampai hilirnya itu, hospitalnya itu susah payah seperti pada gelombang kedua," imbuhnya.

Dia menjelaskan, anatomi budgeting penanganan Covid-19 Tahun Anggaran 2021 sudah menggambarkan fokus pemerintah pada hulu. Di mana vaksin itu Rp58 triliun, lalu yang untuk diagnostik testing tracing itu Rp13 triliun, lalu untuk perawatan kalau dia dirawat di rumah sakit itu Rp61 triliun.

"Saya sangat setuju Pak Jokowi menggratiskan (vaksin booster). Karena ini pandemi, kewajiban anggaran itu negara, negara yang menjamin. Tentu kalau ada masyarakat atau perusahaan yang mampu membantu percepatan negara dalam vaksinasi itu bagus. Bagian dari gotong royong agar negara ini punya support system dalam vaksinasi," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid