sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kecelakaan kereta api, Masinis KA Sancaka tewas

Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya bertabrakan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di Ngawi Jawa Timur.

Sukirno
Sukirno Sabtu, 07 Apr 2018 06:52 WIB
Kecelakaan kereta api, Masinis KA Sancaka tewas

Masinis KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya yang bertabrakan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (6/4), meninggal di lokasi kejadian.

Korban berhasil dievakuasi petugas setelah tiga jam terjepit lokomotif yang terguling dari lintasan kereta api.

Selain masinis, terdapat korban luka, yakni asisten masinis yang mengalami luka patah tulang kaki dan telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit setempat.

Manajer Humas PT KAI Daops 7 Madiun Supriyanto mengatakan, masinis bernama Mustofa, sedangkan asisten masinis bernama Hendra Wahyudi. Mustofa meninggal dunia.

Seluruh penumpang KA diinformasikan selamat. Meski demikian, petugas masih terus melakukan pemantauan kemungkinan adanya korban lagi.

Adapun pengevakuasian penumpang KA tersebut dari lokasi kecelakaan ke lokasi aman, yakni Polsek Mantingan dan balai desa setempat dibantu oleh petugas Polres Ngawi.

"Sesuai rencana, semua penumpang KA Sancaka yang mengalami kecelakaan akan dinaikkan bus menuju ke daerah tujuan," ujar Supriyanto seperti dilansir Antara.

Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya bertabrakan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan tak terjaga di km 215+8 Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB. Lokasi berada di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Sponsored

Hingga pukul 24.00 WIB, jalur KA masih belum dapat dilewati. Petugas masih berusaha untuk mengevakuasi lokomotif kereta yang terguling.

KA dari arah Madiun menuju Jakarta/Bandung diputar kembali ke arah Surabaya dan selanjutnya melalui jalur utara.

Tercatat, umlah penumpang KA Sancaka saat mengalami kecelakaan tersebut mencapai 570 orang untuk kelas eksekutif dan ekonomi. Pihaknya bersyukur karena semua penumpang KA tersebut terdata dalam kondisi selamat.

PT KAI telah melakukan upaya evakuasi penumpang dengan menggunakan empat kereta ekonomi yang tersisa di lokasi ke Stasiun Kedungbanteng, Sragen.

Setelah itu, penumpang KA Sancaka akan dialihkan dengan menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanannya ke tujuan masing-masing. Evakuasi juga melibatkan petugas dari Polres Ngawi.

"Gerbong yang masih normal di atas rel mencapai empat kereta. Gerbong tersebut digunakan untuk menarik penumpang ke Stasiun Kedungbanteng. Dari Stasiun Kedungbanteng, penumpang akan dialihkan menggunakan bus untuk menuju daerah tujuannya," kata dia.

Adapun, jumlah rangkaian KA Sancaka saat mengalami kecelakaan mencapai 11 kereta yang terdiri dari satu kereta pembangkit, lima kereta eksekutif, satu kereta makan dan empat kereta ekonomi.

Dari 11 kereta atau gerbong itu, sebanyak empat kereta ekonomi masih normal, sedangkan kereta lainnya mengalami anjlok dan lokomotif terguling akibat tabrakan dengan truk trailer tersebut.

Seperti diketahui, Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan tak terjaga di km 215+8 Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB.

Lokasi kejadian berada di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi.

Supriyanto menambahkan, hingga pukul 03.00 WIB Sabtu dini hari, evakuasi KA Sancaka masih berlangsung. Akibat kejadian tersebut beberapa perjalanan KA baik dari arah timur maupun dari arah barat mengalami keterlambatan.

"PT KAI Menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan KA akibat insiden tersebut. PT KAI akan secepatnya menormalkan kondisi jalur agar bisa segera dilewati perjalanan KA," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid