sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kedatangan Kapolri ke Papua tak terkait HUT OPM

Kapolri ke Papua bukan untuk menyiapkan pengamanan jelang HUT OPM.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 26 Nov 2019 16:05 WIB
Kedatangan Kapolri ke Papua tak terkait HUT OPM

Kunjungan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke Papua pada Rabu (27/11) untuk mengecek situasi di Wamena, dan bukan berkaitan dengan HUT OPM.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono menjelaskan, jelang HUT OPM, pasukan TNI dan Polri akan menjamin situasi keamanan di Papua. 

“Masyarakat Papua dan pendatang situasinya kondusif, tidak ada kejadian apa-apa. Polri menjamin kemanan masyarakat Papua untuk beraktivitas,” ujar Argo, Selasa (26/11).

Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyatakan kunjungan Kapolri dan Panglima TNI, berkaitan dengan kemanan jelang Natal dan Tahun baru.

“Kunjungan kerja dan cek Wamena menjelang bulan suci Natal dan tahun baru,” ucap Kamal saat dikonfirmasi, Selasa (26/11).

Kamal menuturkan telah dilakukan gelar pasukan untuk melakukan pengamanan sejak 1 hingga 25 Desember 2019.

Selain itu, Kepolisian Daerah Papua, Selasa (26/11) menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Papua.

Pertemuan yang dipimpin Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dihadiri Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Sekda Papua Heri Dosinaen dan sejumlah pejabat berlangsung di salah satu hotel di kawasan Kotaraja, Jayapura.

Sponsored

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam sambutannya memaparkan berbagai insiden yang terjadi sejak Agustus lalu.

“Saat ini pemerintah sedang mengupayakan rehabilitasi dan rekonsiliasi guna membantu masyarakat yang menjadi korban aksi anarkis serta memproses para pelakunya,” kata Waterpauw seraya menjelaskan dalam berbagai insiden terungkap 44 warga sipil meninggal yang tersebar di Wamena, Deiyai dan Jayapura. Dua anggota TNI meninggal, sedangkan yang luka tercatat 146 warga sipil 18 anggota TNI-Polri.

Dalam insiden juga terjadi pembakaran dan perusakan ratusan bangunan dan kendaraan baik roda empat serta roda dua, kata mantan Kapolda Sumut.

Para pelaku kerusuhan sudah diproses hukum karena apa yang mereka lakukan sudah menimbulkan korban jiwa dan harta benda. (Ant)
 

Berita Lainnya
×
tekid