Kekurangan stok darah, Wagub DKI ajak warga donor
Wagub DKI mengajak, kolaborasi lakukan donor darah kepada ormas, komunitas, dan jajaran pemprov.
Selama pandemi Covid-19 Palang Merah Indonesia (PMI) DKI kekurangan persediaan darah. Hal tersebut, akibat kekhawatiran warga terjdai risiko penularan lewat donor darah.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria menyatakan, selam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibu kota, pendonor darah PMI Jakarta berkurang. Menurutnya, dari rata-rata 1000 orang pendonor perhari kini hamya sekitar 200 saja pendonor perharinya.
"Kami, semua memahami karena masa Covid-19, orang tidak boleh keluar sejak tanggal 10 April 2020," kata Riza kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/6).
Mantan Wakil Ketua Komisi V DPR itu mejelaskan, saat ini terus gencar melakukan sosialisasi mengajak masyakarat untuk mendonorkan darahnya, meski di tengah pandemi Covid-19. "Kami, terus sosialisasikan kepada warga, melalui berbagai cara, melalui media sosial, melalui website, dan sebagainya agar seluruh warga berpartisipasi datang ke PMI untuk melanyalurkan darah untuk membantu sesama," bebernya.
Menurut dia, masyakarat tidak perlu lagi takut dan khawatir untuk melakukan donor darah ditengah pandemi Covid-19 dan pada masa PSBB transisi ini.
Lebih jauh, Riza mengingatkan, agar sosialisasi donor darah ini dapat dilakukan oleh seluruh jajaran petugas di Pemprov DKI. Hal itu, untuk mendukung dan menjamin ketersediaan darah di PMI.
"Kami juga meminta seluruh jajaran Pemprov DKI, untuk membantu dan mengajak berkolaborasi dengan seluruh instansi, ormas, komunitas dan lainnya, untuk sama sama membantu menyalurkan donornya bagi kepentingan warga atau sesama kita," katanya.