Kemenag bakal bahas haji 2022 lebih awal dengan Arab Saudi
Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji dalam dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan membahas tentang ibadah haji 2020 dengan Arab Saudi lebih awal. Langkah ini dilakukan agar persiapan lebih matang.
"Semoga tahun depan pandemi sudah teratasi. Kami akan sesegera mungkin membahas persiapan haji 2022 dengan Arab Saudi," ujar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Rabu (9/6).
Pemerintah kembali membatalkan pemberangkatan jemaah haji 2021 lantaran belum ada keputusan resmi dari Arab Saudi. Kebijakan itu seperti tahun sebelumnya sehingga dua tahun berturut-turut tidak ada ibadah di Tanah Suci.
Yaqut menerangkan, pemerintah telah melakukan persiapan dini untuk penyelenggaraan ibadah haji. Dia bahkan telah menerbitkan keputusan menteri agama (Kepmenag) tentang pembentukan tim manajemen krisis penyelenggaraan ibadah haji setelah dilantik presiden
Tim manajemen krisis tersebut bertugas melakukan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji. Beragam skenario dan persiapan pun sudah dilakukan.
Namun, sambung dia, pandemi global masih mengancam. Saudi juga belum mengeluarkan informasi resmi hingga hari ini, 29 Syawal 1442 H.
"Kebijakan pembatalan karena pemerintah mengedepankan keselamatan jiwa jemaah. Dalam kondisi pandemi, keselamatan dan keamanan ibadah menjadi hal utama yang harus dikedepankan," tuturnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu lalu memohon maaf kepada seluruh calon jemaah haji yang sudah dua tahun tertunda keberangkatannya Melansir situs web Kemenag, dirinya juga menyampaikan terima kasih atas kesabaran para jemaah.
"Saya sampaikan permohonan maaf, sekaligus terima kasih atas kesabaran jemaah," tuturnya. "Semoga tahun depan kondisi membaik dan jemaah bisa berangkat haji."