sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenag: Tarawih di rumah saja, tak perlu buka puasa bersama

Menjalankan ibadah di tempat umum berpotensi meningkatkan risiko penularan coronavirus disease 2019 atau Covid-19.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Jumat, 17 Apr 2020 17:35 WIB
Kemenag: Tarawih di rumah saja, tak perlu buka puasa bersama

Kementerian Agama atau Kemenag menganjurkan umat muslim untuk tidak melaksanakan salat tarawih di masjid maupun di musala selama Ramadan 1441 H. Sebab, menjalankan ibadah di tempat umum berpotensi meningkatkan risiko penularan coronavirus disease 2019 atau Covid-19.

"Kita tidak melaksanakan tarawih bersama. Kita melaksanakan di rumah saja, karena sangat berpotensi untuk kita menularkan atau ditularkan ketika kita berkumpul bersama di masjid," kata Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (17/4).

Menurutnya, pelaksanaan salat tarawih dari rumah tidak akan mengurangi kualitas ibadah tersebut. Penilaian kualitas ibadah tidak diukur dari lokasi saja, melainkan keikhlasan dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah tersebut 

"Sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman tentang keikhlasan, kesucian jiwa, keikhlasan dan kekhusyukan, menentukan kualitas ibadah kita," kata Kamaruddin.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak mengadakan kegiatan buka bersama selama bulan puasa kali ini. Pangkalnya, kegiatan tersebut tidak mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan physical distancing.

Dia meminta umat muslim untuk lebih banyak beribadah di rumah saat Ramadan 1441 H agar terhindar dari infeksi Covid-19. Kamaruddin menilai, terdapat banyak aktivitas positif yang dapat dilakukan meski hanya berada di rumah. 

Ibadah pun dapat dilaksanakan lebih khidmat meski dilakukan di dalam rumah. Masyarakat juga diminta untuk berdoa agar pandemi Covid-19 cepat berakhir.

"Dengan berada di rumah kita bisa bersama keluarga kecil Kita, keluarga inti kita, istri suami dan anak kita, kita bersama-sama bermunajat bertafakur, berdoa kepada Allah SWT, semoga Covid-19 ini segera berlalu," kata Kamaruddin.

Sponsored

Dia juga mengingatkan, anjuran ini sesuai dengan apa yang disampaikan nabi Muhammad yang tercatat dalam hadis. Karena itu, masyarakat diharapkan mengikuti anjuran ini demi kebaikan bersama.

"Dalam hadis dikatakan kita tidak boleh mencari atau menjemput bahaya, dan juga tidak boleh menularkan bahaya itu kepada orang lain. Jangan sampai kita menjemput bahaya, kita berkerumun di suatu tempat," kata Kamaruddin.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU juga mengimbau agar masyarakat muslim Indonesia untuk salat tarawih di rumah. Bahkan, salat id pada lebaran 2020 juga dianjurkan untuk dilakukan di rumah masing-masing guna menghindari penularan Covid-19.

"Menjalankan salat tarawih selama bulan Ramadan dan salat Idulfitri selama pandemi Covid-19 di rumah masing-masing atau sesuai protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah masing-masing," demikian imbauan yang tercantum dalam surat edaran yang terregistrasi dengan Nomor 3953/C.I.034/04/2020 tertanggal 3 April 2020. 

Surat tersebut ditandatangani Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Katib Aam Yahya Cholil Staquf, serta Pejabat Rais Aam Miftachul Akhyar.

Berita Lainnya
×
tekid