sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenhub antisipasi kepadatan penyeberangan Merak-Bakauheni

Ada sejumlah operator kapal baru yang mengajukan izin untuk pengoperasian kapal di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni. 

Soraya Novika
Soraya Novika Senin, 26 Nov 2018 20:57 WIB
Kemenhub antisipasi kepadatan penyeberangan Merak-Bakauheni

Kementerian Perhubungan siap mengantisipasi kenaikan jumlah kendaraan bermotor yang diangkut melalui kapal pada lintas penyeberangan Merak-Bakauheni menjelang beroperasinya Tol Trans Sumatera Lampung-Palembang.

Bentuk antisipasi yang dimaksud adalah dengan fokus mengoperasikan kapal-kapal dengan ukuran 5.000 GT ke atas pada lintas Merak-Bakauheni dan sebaliknya.

"Kalau untuk penumpang, yang di bawah 5.000 GT tidak jadi masalah. Tetapi kalau untuk mengangkut mobil dan motor bisa lebih banyak diangkut oleh kapal di atas 5.000 GT. Jadi nanti semuanya diangkut dengan kapal tersebut mengingat Tol Lampung sampai Palembang sudah selesai dibangun dan akan segera dapat beroperasional," ujar Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam diskusi dengan Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) di Kapal Penyeberangan Port Link dari Bakauheni menuju Merak, Senin (26/11).

Berkaitan dengan hal tersebut,  ada sejumlah operator kapal baru yang mengajukan izin untuk pengoperasian kapal di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni. Tetapi, sesuai dengan moratorium yang ada, Kemenhub tidak lagi memberikan izin.

Dirjen Budi pun meyakini, 70 kapal yang saat ini beroperasi di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni masih mampu mengatasi lonjakan kendaraan bermotor imbas dari keberadaan Tol Trans Sumatera.

Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi juga telah menyiapkan beberapa strategi guna mengantisipasi lonjakan angkutan kendaran bermotor yang dibawa menyeberang dari Merak ke Bakauheni.

Salah satu strategi yang dilakukan, sejalan dengan yang disampaikan Dirjen Budi, yakni dengan fokus mengoperasikan kapal baru dengan ukuran di atas 5.000 GT.

"ASDP akan menyediakan empat unit kapal eksekutif yaitu KMP Sebuku, KMP Batumandi, KMP Portlink, dan KMP Portlink  III. KMP Sebuku dan KMP Batumandi berukuran 5.556 GT mampu membawa 812 penumpang dan 200 kendaraan, kemudian KMP Portlink berukuran 12.619 GT mampu membawa 1.000 penumpang dan mengangkut 250 kendaraan serta KMP Portlink III yang memiliki kapasitas 1.300 penumpang dan mampu mengangkut 550 kendaraan," jelas Ira.

Sponsored

Dermaga alternatif

Selain itu, upaya antisipasi lainnya yang dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub adalah dengan membangun Dermaga Margagiri-Ketapang di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni.

Adapun kajian terhadap Dermaga Margagiri-Ketapang telah dilakukan sejak 2014, tetapi sampai saat ini pembangunannya masih belum bisa dilaksanakan. Asian Development Bank (ADB) yang merupakan pihak pemberi pembiayaan dermaga tersebut belum mengeluarkan hasil kajian dan studi kelayakan atau feasible study (FS).

"Tapi setelah sekian lama itu mandek, tidak tahu kenapa. Akhirnya kami ketemu ADB dan mereka akan review lagi FS itu soal kemungkinannya feasible secara ekonomis atau tidak. Sampai sekarang FS-nya belum diberikan ke kami dan karena masih belum pasti, saya belum bisa menyiapkan anggaran buat pembebasan lahan di kedua tempat tersebut," terang Dirjen Budi.

Terminal eksekutif

Sementara terkait dengan posisi kapal-kapal yang diperasikan ASDP,  berada di lintasan reguler dan bakal disesuaikan dengan jadwal operasional Terminal Eksekutif yang rencananya untuk menunjang pelaksanaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

ASDP juga tengah membangun Terminal Eksekutif di Dermaga 6 Merak dan Dermaga 7 Bakauheni.  Terminal Eksekutif ini nantinya diklaim lebih bagus dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Terminal Eksekutif itu saat ini masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan bakal beroperasi pada Desember 2018 dan beroperasi penuh pada Maret 2019

"Terminap  Eksekutif di Dermaga 7 dan Dermaga 6 akan siap untuk Nataru tapi penuh operasional. Insya Allah Desember 2018 Terminal Eksekutif Merak pembangunan fisiknya sudah 98,8% dan Terminal Eksekutif Bakauheni 99,2%. Beberapa tenant ritel komersial sudah masuk ke Terminal Eksekutif itu," tutup Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi.

Berita Lainnya
×
tekid