sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkes: 35% penerima vaksin berpeluang terinfeksi Covid-19

Vaksinasi bukan solusi utama keluar dari pandemi Covid-19.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 17 Mar 2021 12:32 WIB
Kemenkes: 35% penerima vaksin berpeluang terinfeksi Covid-19

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, penerima vaksinasi masih berpeluang terinfeksi Covid-19. Pasalnya, vaksinasi bukan solusi utama keluar dari pandemi.

"(Vaksinasi) risiko perlindungannya kan 65%, masih 35% kemungkinan kita tertular tetapi kita tidak menjadi penyakit yang berat. Jadi, penularannya masih memungkinkan," tutur Nadia, dalam webinar Alinea Forum bertajuk "Peta Jalan Menuju Herd Immunity," Rabu (17/3).

Sementara Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Profesor Amin Soebandrio juga menyampaikan, seseorang yang telah mendapat dosis pertama vaksin masih berpotensi terinfeksi Covid-19. Pasalnya, bisa jadi orang tersebut tengah menjalani masa inkubasi saat divaksin.

"Masa inkubasi sendiri bisa berlangsung 14 hari, ada yang 27 hari. Jadi kita lihat ada kemungkinan mereka yang sudah menerima vaksinasi kedua kemudian dia terinfeksi, dia sedang masa inkubasi," tuturnya.

Terlebih, kata Amin, respons imun tubuh terhadal dosis pertama vaksin masib terbilang rendah. Sebab, dosis pertama vaksin hanya untuk memantik imun terhadap adanya vaksin.

"Jadi, kita sama sekali sebenarnya bisa mengharapkan proteksi pascasuntikan pertama," kata Amin.

"Nah setelah suntikan pertama, antibodi akan naik, tetapi dia juga akan cepat turun dalam beberapa hari. Nah disitulah harus dibooster, harus diberi suntikan kedua. Intinya, kita harus beri suntikan kedua, sebelum respons imun hilang," imbuhnya.

Kendati demikian, Amin menegaskan bahwa penerima vaksin Covid-19 masih berpeluang besar terinfeksi meski sudah divaksin. Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M) meski sudah divaksin.

Sponsored

"Intinya, tidak berarti setelah suntikan kedua kita kebal terhadap virus, enggak demikian. Sekalipun sudah punya kekebalan, kita tidak berarti meninggalkan 3M. 3M itu tetap harus jalan," tegas Amin.

Berita Lainnya
×
tekid