sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkes lakukan trauma dan political healing di Natuna

Pihaknya telah memberangkatkan sejumlah psikiater, psikolog, dan perawat, untuk melakukan proses ini.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Senin, 03 Feb 2020 20:15 WIB
Kemenkes lakukan trauma dan political healing di Natuna

Kementerian Kesehatan akan melakukan trauma healing kepada warga negara Indonesia di Natuna, yang dipulangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan political healing kepada masyarakat Natuna.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pihaknya telah memberangkatkan sejumlah psikiater, psikolog, dan perawat, untuk menjalankan proses ini.

"Sudah diterbangkan. Hari ini saya terbangkan tadi," kata Terawan dalam rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi IX DPR RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (3/2).

Dia menjelaskan, trauma healing diberikan kepada 238 WNI yang dipulangkan dari China. Ratusan orang tersebut tengah menjalani observasi dan inkubasi untuk memastikan mereka bebas dari coronavirus.

Menurut Terawan, trauma healing diberikan agar mereka tak terbebani selama proses observasi tersebut. Hal ini lantaran mereka harus dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau, selama 14 hari.

Selain trauma healing, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan political healing kepada masyarakat Natuna yang sempat menolak kedatangan WNI dari China. Penolakan terjadi karena mereka khawatir akan terjangkit coronavirus yang mungkin dibawa oleh WNI yang baru tiba dari China.

Political healing kepada masyarakat Natuna, diberikan untuk memberikan pemahaman yang benar tentang coronavirus. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Natuna tak lagi merasa resah terhadap kemungkinan penyebarannya di wilayah mereka.

"Jadi agak berbeda trauma healing dengan political healing. Namun, juga bisa sama tenaganya. Yang jelas saya sudah kirimkan tenaga psikiater, psikolog dan perawat yang berhubungan dengan itu ke Natuna," kata Terawan.

Sponsored

Dia juga mengatakan, proses observasi dan inkubasi terhadap 238 WNI tersebut dilakukan sesuai prosedur yang ada. Karena itu, masyarakat tak perlu khawatir karena tiadk akan menimbulkan dampak medis terhadap warga setempat. 

Terawan juga memastikan pihaknya akan memastikan kondisi kesehatan warga Natuna. Pihaknya juga memberikan pemahaman ini agar masyarakat setempat merasa tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Kita akan tetap jaga kesehatan warga Natuna maupun Indonesia yang lain. Itu tanggung jawab pemerintah, tanggung jawab kita semua," kata Terawan. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid