sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vaksin terbatas saat animo luar biasa, Kemenkes: Tiap saat kepala daerah minta jatah

Indonesia sangat membutuhkan vaksin Covid-19. Namun, ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia masih terbatas.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 09 Jul 2021 14:16 WIB
Vaksin terbatas saat animo luar biasa, Kemenkes: Tiap saat kepala daerah minta jatah

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, Indonesia sangat membutuhkan vaksin Covid-19. Namun, ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia masih terbatas.

“Saya hampir tiap malam memikirkan, bagaimana cara mendistribusikan vaksin kita yang masih terbatas. Animo masyarakat sekarang luar biasa, pemerintah daerah hampir setiap saat WA (Whatsapp). Terus, gubernur, bupati, wali kota sekarang mengejar vaksin. Sudah beda dengan tahap-tahap awal,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).

Ia menyebut, saat ini, kepala daerah betul-betul mengejar program vaksinasi Covid-19. Bahkan, saat ini, vaksin Covid-19 menjadi kebutuhan masyarakat. Hingga saat ini, sudah tembus 50 juta dosis penyuntikan vaksin Covid-19.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan 2 juta penyuntikan dosis vaksin Covid-19 per hari pada Agustus nanti.

“Pak Presiden minta, setiap hari di Juli 1 juta (dosis), dan Agustus sudah harus 2 juta. Jadi, kalau (vaksin Kalbe) tak mampu siapkan, ini (terkait penambahan) ketersediaan vaksin. (Tentu) tidak mungkin kita penuhi (2 juta penyuntikan dosis vaksin Covid-19 per hari pada Agustus),” tutur Maxi.

Sebelumnya, Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya telah memulai vaksinasi untuk segala usia, termasuk anak-anak, per hari ini (Kamis, 1/7). Dinas Kesehatan (Dinkes) pun diminta tidak lagi menyimpan stok vaksin.

"Kalau lihat dari monitor kita, beberapa provinsi itu menghabiskan stok yang ada, ada 7 hari, 8 hari, ada juga 49 hari. Ya, yang 49 hari ini kan tentunya sesuatu hal yang sangat sayang,” ucapnya dalam webinar Alinea Forum "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19", beberapa saat lalu.

Menurutnya, ada dua kemungkinan mengapa daerah menghabiskan stok vaksin hingga 49 hari. Pertama, sebagai cadangan untuk dosis kedua, dan terakhir, kecepatan penyuntikan vaksinasi yang lambat.

Sponsored

"Kalau stok vaksinasi itu, kami sampaikan, berikan dulu (kepada siapa pun yang ingin disuntik vaksin). Jangan disimpan (untuk dosis kedua bagi mereka yang sudah divaksin dosis pertama). Nanti jangan menghitung sejumlah sasaran ini pada 28 hari, maka kami harus menyimpannya sejumlah begitu. Ini yang tidak kami harapkan karena kami sudah mengatur dari pusat kalau distribusinya," tutur Nadia.

Berita Lainnya
×
tekid