sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kementan kukuhkan Fadjry Djufry sebagai profesor riset ke-159

Menteri Pertanian mendorong para profesor riset untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa.

Hermansah
Hermansah Selasa, 25 Jan 2022 20:25 WIB
Kementan kukuhkan Fadjry Djufry sebagai profesor riset ke-159

Kementerian Pertanian mengukuhkan Peneliti Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sebagai Profesor Riset ke-159 dan Profesor Riset ke-630 secara nasional di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/1).

Orasi Profesor Riset oleh Peneliti Utama di bidang Ilmu Budidaya dan Produksi Tanaman Fadjry Djufry dengan judul ‘Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan’.

Fadjry mengungkapkan, Indonesia menghadapi kenaikan permintaan produk pangan dan komoditas pertanian. Pasar juga menuntut produk pertanian berkualitas dan berdaya saing untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Sementara pertanian menghadapi berbagai tantangan.

“Peningkatan kebutuhan produk pertanian dihadapkan pada masalah sumber daya lahan dan air yang semakin terbatas. Hal ini diperparah oleh adanya fenomena perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan suhu, iklim ekstrem, dan terjadinya pergeseran pola musim dan curah hujan,” jelas Fadjry, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balitbangtan itu.

Untuk menangani permasalahan tersebut, Fadjry mengemukakan temuan inovatif, yaitu Pertanian Cerdas Iklim Inovatif (PCII) yang konsep awalnya berupa climate smart agriculture.

“PCII disesuaikan dengan tantangan riil kondisi pertanian Indonesia saat ini dan perkiraan ke depan serta diperkaya dengan berbagai inovasi teknologi budi daya hasil penelitian di berbagai lokasi dan agroekosistem Indonesia dengan dukungan sistem informasi iklim dan tanaman,” ucap Fadjry.

Menurutnya, PCII relevan dengan program Riset dan Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) maupun pengembangan program strategis Kementan lainnya yang berbasis kawasan.

“Konsep PCII pada dasarnya juga sangat relevan dengan beberapa program strategis Kementerian Pertanian, terutama program food estate pada lahan rawa dan lahan kering, serta lahan kering beriklim kering,” lanjutnya.

Sponsored

Pengukuhan Fadjry sebagai profesor riset mendapat apresiasi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. “Menjadi profesor merupakan upaya memperkuat arti dan makna Badan Litbang bagi bangsa dan rakyat,” ucap Syahrul.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan tersebut mendorong para profesor riset untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa.

“Saya berharap profesor riset tidak diam dan terus mengabdi. Profesor adalah sebuah simbol yang berarti karena dia harus melakukan analisis yang tidak pernah berhenti,” tutup.

Tak hanya itu, menghadapi tantangan iklim, cuaca yang sulit diprediksi, dan permintaan pangan yang terus naik, ia berharap tidak akan bertindak sendirian. "Para profesor, jangan tinggalkan daku," pinta politikus Partai NasDem itu.

Berita Lainnya
×
tekid