sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Temui MUI, Kepala BNPT minta maaf soal 190 ponpes afiliasi jaringan teroris

BNPT bersama dengan pimpinan MUI mengupayakan adanya kesamaan persepsi di antara perbedaan pendapat yang ada.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 03 Feb 2022 19:42 WIB
Temui MUI, Kepala BNPT minta maaf soal 190 ponpes afiliasi jaringan teroris

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar meminta maaf terkait data 198 pondok pesantren yang terafiliasi jaringan terorisme.

Hal itu diungkap Boy usai menyambangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta Pusat, Kamis (3/2), guna berdiskusi dengan pimpinan MUI dan meluruskan terkait masalah data 198 pondok yang terafiliasi jaringan terorisme.

Menurutnya, dalam diskusi itu, pihaknya bersama dengan pimpinan MUI mengupayakan adanya kesamaan persepsi di antara perbedaan pendapat yang ada.

"Saya selaku Kepala BNPT menyampaikan juga permohonan maaf karena memang penyebutan nama pondok pesantren ini diyakini memang melukai perasaan dari pengelola pondok, umat Islam yang tentunya bukan maksud daripada BNPT untuk itu," ujar Boy dalam keterangannya, Kamis (3/2).

Menurut Boy, BNPT dan MUI memiliki komitmen yang sama untuk melawan terorisme. Dia menilai, kedua pihak juga harus bekerja sama dalam mencegah dan mengantisipasi ancaman terorisme.

"Jadi kita adalah sedang bekerja bersama-sama dari sisi yang berbeda tentunya. Tetapi ada irisan kerja sama yang kita harus hadir bersama-sama, yang kita harus saling memberikan kontribusi," katanya.

Menanggapi itu, Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) menyambut baik permohonan maaf Boy Rafli. Wakil Ketua Umum PP Persis,  Jeje Zaenudin menyebut, permohonan maaf tersebut menandakan sikap BNPT yang terbuka dengan masukan dan kritikan masyarakat.

"Tentunya kami sangat gembira sekaligus mengapresiasi sikap terbuka, gentel, dan rendah hati dari Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar," kata Jeje kepada wartawan, Kamis.

Sponsored

"Ia tanpa ragu menyatakan minta maaf kepada pesantren dan semua pihak yang merasa tersinggung dan tersakiti dengan rilis daftar pesantren yang terafiliasi terorisme," imbuhnya. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid