sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kepulangan TKI berpotensi jadi gelombang kedua Covid-19

Sayangnya, pemerintah belum mampu menangani pandemi dengan baik hingga kini.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 30 Apr 2020 21:05 WIB
Kepulangan TKI berpotensi jadi gelombang kedua Covid-19

Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai, arus mudik pekerja migran Indonesia ke Tanah Air bisa menjadi gelombang kedua penyebaran coronavirus anyar (Covid-19). Pemerintah pun diminta mewanti-wantinya.

"Kedatangan pekerja migran Indonesia berbahaya. Itu mungkin jadi gelombang kedua," ucap Kepala Departemen Epidemiologi FKM UI, Tri Yunis Miko Wahyono, saat dihubungi Alinea.id, Kamis (30/4). Belum terjadi gelombang kedua sampai sekarang.

Sebanyak 52.000-an tenaga kerja Indonesia (TKI) berencana pulang saat Lebaran. Mereka dikhawatirkan terpapar SARS-CoV-2 tanpa disadari atau tergolong orang tanpa gejala (OTG).

Sayangnya, ungkap dia, pemerintah belum mampu menangani pandemi dengan baik hingga kini. Kemampun deteksi pun tergolong rendah, berjeda lima hari.

Menurut Tri Yunis, jeda deteksi mestinya maksimal dua hari. Jika ingin tuntaskan Covid-19, semua kasus positif harus terdeteksi. Yang swakarantina atau dirawat di rumah sakit (RS) juga patut terpantau.

Kemudian, penelusuran riwayat (contract trancing) orang-orang berpotensi tertular dari pasien positif harus efisien. "Mau itu PDP (pasien dalam pengawasan) atau ODP (orang dalam pemantauan) harus diisolasi. Jangan kontak dengan orang lain," jelasnya.

Mencegah penularan Covid-19 via TKI yang mudik, pemerintah telah menggelar koordinasi. Rapat dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, beberapa saat lalu.

Pemerintah mencatat, ada dua kriteria pekerja migran mudik. Pertama, merujuk data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebanyak 15.429 PMI orang. Kedua, 37.075 pekerja yang kontraknya habis pada April-Mei 2020.

Sponsored

Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Maret mengklaim, ada 3.000 pekerja migran kembali via Malaysia per harinya. Karenanya, dia meminta para pembantunya menyiapkan rencana mitigasi.

Misalnya, warga negara Indonesia (WNI) yang pulang tanpa gejala berstatus ODP dan wajib swakarantina di rumah selama dua pekan; yang bergejala Covid-19 wajib diisolasi di rumah sakit yang disiapkan pemerintah; serta meminta kebijakan lalu lintas warga negara asing (WNA) ke Indonesia diperkuat.

Berita Lainnya
×
tekid