sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kerusuhan Kanjuruhan tewaskan 127 orang, Polisi paparkan kronologinya

Dilaporkan, sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10). 

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Minggu, 02 Okt 2022 07:40 WIB
Kerusuhan Kanjuruhan tewaskan 127 orang,  Polisi paparkan kronologinya

Kerusuhan di dunia sepakbola Indonesia kembali menelan korban jiwa. Sedikitnya, 127 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10). Jumlah korban ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah sepakbola Indonesia.

"Dalam kejadian tersebut meninggal 127 orang, 2 di antaranya anggota Polri," kata Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta di Malang, Minggu (2/10).

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta di Malang, Minggu (2/10) menerangkan bahwa dari seluruh korban tewas, 34 meninggal di rumah sakit, sedang sebagian besar tewas di stadion. Selain itu, sebanyak 13 mobil juga dirusak. Sebanyak 10 kendaraan milik kepolisian, dan sisanya kendaraan pribadi. 

Menurut Nico kerusuhan terjadi terkait proses pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Penonton yang merupakan pendukung Arema kecewa karena dalam laga itu, tim kesayangan mereka kalah 2-3.

Suporter tidak puas dengan hasil tersebut. Dan sebagian mulai menginvasi lapangan untuk menemui ofisial tim Arema. Awalnya hanya beberapa yang masuk, namun kemudian massa turun ke lapangan sehingga polisi melakukan pengamanan agar suporter tidak mengejar para pemain. Aparat sampai menembakkan gas air mata untuk mengatasi situasi. Hal itu menurut Nico dilakukan karena massa sudah anarkistis dan menyerang petugas.

Tragedi pun terjadi. Massa berlarian ke satu titik pintu keluar, sehingga terjadi penumpukkan. "Kalau enggak salah di pintu 10 ya. Kemudian terjadi penumpukan. dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak napas kurang oksigen,"  jelasnya. 

Tim medis berupaya melakukan pertolongan. Para korban dibawa ke beberapa rumah sakit terdekat. 

Sementara itu pihak Arema FC memberikan pernyataan atas tragedi di Kanjuruhan tersebut. Selain menyampaikan ucapan duka, manajamen menyatakan siap bertanggung jawab untuk penanganan korban meninggal atau luka-luka.

Sponsored

"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dalam rilis.

"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," kata Haris.

"Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan usai musibah agar banyak yang diselamatkan," jelasnya.

Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kabupaten Bandung saat laga Piala Presiden pada Jumat 17 Juni 2022. Dalam pertandingan yang mempertemukan Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu, dua orang suporter Persib meninggal dunia. Keduanya mengembuskan nafas terakhir setelah berdesak-desakan di pintu masuk stadion. 

Berita Lainnya
×
tekid