sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketika anak merespons bencana yang dihadapinya

Sejumlah anak-anak menyuarakan harapan agar pemerintah dapat berperan lebih besar ketika terjadi bencana.

Ghalda Anisah
Ghalda Anisah Rabu, 19 Agst 2020 17:53 WIB
Ketika anak merespons bencana yang dihadapinya

Respons pemangku kebijakan

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Hary Hikmat, mengatakan, anak-anak dapat membantu menanggulangi bencana. Jangan menjadikan anak-anak sebagai objek, namun jadikan anak-anak subjek agar dapat berpartisipasi dalam penanggulangan bencana. 

“Anak memiliki persepsi yang berbeda dalam memaknai bencana. Anak harus paham bahwa mereka bukan hanya menjadi korban yang dipandang tak berdaya. Namun anak juga dapat berkontribusi dalam upaya pemulihan, rehabilitasi, dan rekontruksi.” kata Hary Hikmat dalam kesempatan yang sama. 

Hary Hikmat menyebutkan UNICEF telah menjabarkan kapasitas anak dalam berkontribusi untuk menanggulangi bencana berdasarkan usia. Pada usia 5 tahun-10 tahun, dapat membuat mainan untuk anak-anak yang lebih muda. Usia 9 tahun-12 tahun, dapat menyediakan pertolongan pertama, bermain, dan menghibur anak-anak yang kehilangan anggota keluarga, menghibur teman yang sedih, membantu menyediakan makanan untuk orang lain. 

Kemudian pada usia 12 tahun-17 tahun, dapat mengajari anak yang lebih muda, menjadi anggota SAR darurat, menyelamatkan anak yang lebih muda, mengobati dan merawat orang lain yang sedang terluka, bersih-bersih setelah keadaan darurat, dan lain-lain. Sedangkan pada usia 18 tahun ke atas, dapat mengadakan hiburan, mengembangkan bisnis, memfasilitasi komunikasi antar masyarakat, bernegosiasi dengan pihak luar, dan mejadi representasi masyarakat.

Komisi VIII DPR bersama dengan pemerintah sendiri tengah membahas revisi RUU Penanggulangan Bencana. Di mana RUU tersebut akan membuat ruang terbuka bagi anak-anak dalam menyampaikan aspirasi.

"Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah anak-anak dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi mereka dalam menanggulangi bencana, karena anak-anak dikategorikan sebagai kelompok yang rentan terhadap bencana," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily. 

Sementara Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, menyatakan peran anak-anak dalam menanggulangi bencana sangat penting. Hal ini dikarenakan anak-anak adalah bagian dari generasi yang akan mendatang, serta peran anak-anak untuk memberikan edukasi kepada keluarga sangat dibutuhkan untuk menanggulangi bencana.

Sponsored

“Saya menyarankan kepada anak-anak Indonesia untuk memberikan edukasi kepada keluarga terutama orang tua mengenai penanggulangan bencana,” ucap dia.

Lilik Kurniawan juga berbagi informasi mengenai aplikasi yang dapat diunggah di ponsel yaitu InaRisk Personal yang dibangun BNPB. Aplikasi ini berguna untuk mengetahui tempat-tempat di Indonesia yang rawan terhadap bencana. Dengan begitu, bisa menghindari tempat-tempat yang rawan bencana.

Berita Lainnya
×
tekid