sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketua KPK: Korupsi mengikis rasa keadilan manusia

Kejahatan korupsi dapat berdampak destruktif bagi tatanan kehidupan manusia.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Jumat, 17 Jul 2020 13:53 WIB

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menilai tindak pidana korupsi dapat mengikis rasa keadilan manusia. Pandangan tersebut, dituangkan dalam rangka memperingati Hari Keadilan Internasional atau World Day for International Justice.

"Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan dunia, perlu andil besar umat manusia untuk memenuhi keadilan dan rasa keadilan internasional," kata Firli, dalam keterangan resminya, Jumat (17/7).

Hanya saja, jenderal bintang tiga itu, tidak menyinggung putusan dua pelaku penyiram air keras Novel Baswedan, dalam keterangan persnya. Dia hanya menerangkan, kejahatan korupsi dapat berdampak destruktif bagi tatanan kehidupan manusia.

Menurutnya, sudah cukup banyak bukti bahwa korupsi menghancurkan setiap tatatan kehidupan suatu bangsa, membawa ketidakadilan, ketimpangan, kemiskinan, serta keterbelakangan rakyat dalam sebuah negara. "Yang pasti, korupsi menjauhkan suatu bangsa di dunia dari kata kemakmuran dan bahkan korupsi dapat menyebabkan gagalnya suatu negara mewujudkan tujuannya," katanya.

Kendati demikian, Firli mengatakan, komisi antirasuah tengah menjalankan sejumlah strategi pemberantasan korupsi. Tujuannya, untuk mencegah dampak korupsi yang mengakibatkan rusaknya tatanan hidup manusia.

Di samping itu, Firli menilai, tindak pidana korupsi juga merupakan kejahatan kemanusiaan selain termasuk kejahatan luar biasa. Terlebih, kata dia, bapak bangsa Indonesia mengutamakan aspek kemanusiaan dalam menjalankan kenegaraan.

"Bukan tidak mungkin, buah pemikiran para pendiri bangsa ini, yang memandang suatu pemerintahan negara yang terbentuk harus memiliki tujuan utama melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia," tutur Firli.

Baginya, Hari Keadilan Internasional tidak hanya dirayakan sebagai ajang seremoni belaka. "Esensi dan makna World Day for International Justice, seharusnya menjadi momentum bagi masyarakat dunia khususnya kita, untuk berperilaku adil dimulai dari diri sendiri, adil kepada keluarga, teman, sahabat, dan adil kepada orang lain," beber Firli.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid