sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Paket sembako disiapkan untuk 104.000 pekerja angkutan umum di Jatim

Sebanyak 91.000 pekerja sektor angkutan umum telah mendaftar

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Jumat, 17 Apr 2020 18:27 WIB
Paket sembako disiapkan untuk 104.000 pekerja angkutan umum di Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyiapkan paket sembako untuk 104.000 pekerja sektor angkutan umum terdampak wabah Covid-19. Baik darat, laut mapun udara. 

Kepala Dishub Jatim, Nyono mengatakan, hingga saat ini sudah ada 91.000 pekerja sektor angkutan umum yang mendaftar secara online.

Hanya saja, sambung dia, sebanyak 91.000 yang mendaftar akan diverifikasi kembali untuk menentukan pekerja yang layak penerima sembako. Pendaftaran akan ditutup hingga hari ini, Jumat 17 April 2020. 

“Tidak semua yang daftar ini mendapat bantuan. Nanti akan diverifikasi kembali. Apakah mereka sudah menerima bantuan dari instansi lain atau tidak. Kami ingin pastikan tidak ada dobel bantuan,” ujar Nyono, di Grahadi, Jumat (17/4/2020).

Paket sembako yang akan dibagikan ini tiap bulan hingga tiga bulan ke depan. Dana pembelian sembako diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim 2020.

Pekerja sektor angkutan darat yang akan mendapatkan bantuan adalah sopir, kernet, pedagang asongan di terminal dan stasiun. Sementara pekerja angkutan laut adalah tenaga bongkar muat di pelabuhan. Sedangkan di sektor angkutan udara adalah porter bandara. 

Nyono menyebut sektor angkutan umum yang banyak terdampak akibat wabah Covid-19 ini adalah darat. Mengingat banyak Perusahaan Otobus (PO) sudah mengurangi jumlah armadanya. 

"Dalam satu bus hanya terisi sebanyak maksimal 10 penumpang saja. Kurangnya jumlah penumpang ini akibat imbauan social distancing dan physical distancing,” pungkasnya.

Sponsored

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap mendistribusikan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa senilai Rp2,32 triliun untuk jutaan keluarga yang menjadi miskin akibat dampak sosial ekonomi pandemi Covid-19.

"Konversi BLT dari potensi dana desa ini maksimal 35 persen atau setara Rp2,32 triliun yang segera didistribusikan kepada keluarga terdampak sosial ekonomi Covid-19," ucapnya kemarin.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan total dana desa yang telah dikucurkan pemerintah pusat untuk seluruh kabupaten/kota di wilayahnya senilai Rp7,65 triliun.

Khofifah menyebut saat ini terdata sebanyak 1.286.374 keluarga miskin di seluruh kabupaten/kota wilayah Jatim.

Sasaran BLT dana desa tersebut adalah keluarga yang kehilangan mata pencaharian, dan belum mendapat bantuan sosial berupa BLT maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial atau tidak tercantum dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Berita Lainnya
×
tekid