sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KKB Papua ancam guru dan tenaga kesehatan

KKB menganggap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma sebagai mata-mata.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 22 Okt 2018 09:15 WIB
KKB Papua ancam guru dan tenaga kesehatan

Polri membeberkan adanya aksi pengancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kepada para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma. Aksi pengancaman itu diketahui setelah salah satu guru akhirnya memutuskan untuk melapor Sabtu lalu (20/10).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan salah satu guru SD YPGRI 1 Mapenduma atas nama MN melaporkan KKB telah mengancam dan menahan segala aktivitas yang dilakukan para guru dan tenaga kesehatan. Ancaman tersebut dialaminya bersama 15 guru lainnya dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma.

“Kelompok KKB tersebut telah menolak dan menahan aktivitas guru dan tenaga kesehatan sejak 03 Oktober s.d. 17 Oktober 2018,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/10).

Kamal mengungkapkan berdasarkan keterangan pelapor, ancaman tersebut berasal dari KKB yang dipimpin Egianus Kogeya. Egianus Kogaye sendiri mengaku sebagai adik dari Kelly Kwalik yang merupakan pimpinan sparatis nasional dan komandan Organisasi Papua Merdeka.

Selama masa penolakan dari KKB, para guru dan tenaga kesehatan kemudian menginap dan mendapatkan jaminan keamanan dari Kepala Puskesmas Distrik Mapenduma, Naftali Wandikbo. Sampai pada akhirnya pada hari Kamis (18/10) pesawat carteran datang untuk menjemput para guru dan tenaga kesehatan pergi menuju Wamena.

“Dari keterangan Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga, Bapak Fredik Samuel Bapundu para Kelompok KKB mencurigai para guru dan tenaga kesehatan tersebut sebagai aparat keamanan yang menyamar dalam rangka mencari informasi pergerakan kelompok KKB,” jelasnya.

Akibat aksi pengancaman tersebut terdapat satu korban kekeras fisik dan asusila ke Jayapura dan saat ini dirawat di RS Bhayangkara Jayapura dan satu orang dirawat di RS Wamena. Sementara itu, pihak kepolisian setempat pun segera meningkatkan keamanan dan kewaspadaan untuk mengantisipasi adanya ganguan keamananan kembali.

Berdasarkan keterangan Fredik Samuel Bapundu kepada polisi, secara administratif, Distrik Mapenduma memiliki dua unit sekolah, yaitu SD YPGRI 1 Mapenduma dan SMPN 1 Mapenduma dan 1 unit Puskesmas. Akses untuk menuju Distrik Mapenduma pun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sponsored

Jika menempuh jalur darat dengan rute Wamena-Yal menggunakan mobil double gardan selama delapan jam, kemudian dilanjutkan Yal-Mapenduma dengan berjalan kaki selama dua jam. Sedangkan akses melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat jenis Caravan rute Wamena-Mapenduma. Tak hanya itu, sinyal komunikasi di sana pun sangat sulit karena tidak ada tower yang berdiri.

“Para guru dan tenaga kesehatan tersebut saat ini sudah berada di Wamena dan berkumpul dengan keluarga masing-masing,” katanya.

Berita Lainnya
×
tekid