sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KNPB diduga dalangi aksi demonstrasi anarkis di Wamena

Anggota KNPB diduga menyusupi aksi massa dan melakukan provokasi.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 24 Sep 2019 13:45 WIB
KNPB diduga dalangi aksi demonstrasi anarkis di Wamena

Polri membeberkan hasil investigasi yang dilakukan Polres dan Polda Papua dalam aksi anarkisme di Wamena, Papua pada Senin (23/9). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berada di belakang kerusuhan yang terjadi saat aksi demonstrasi di Wamena, Jayawijaya, Papua. Hal tersebut merupakan hasil investigasi yang dilakukan aparat kepolisian setempat. 

"Hasil ivestigasi polres dan polda setempat, dalang kerusuhan Wamena diduga kelompok KNPB," kata Dedi di Humas Polri, Selasa (24/9).

Dia menjelaskan, anggota KNPB menyusup dalam aksi warga dengan menggunakan seragam SMA. Setelah berada di tengah-tengah massa, mereka melakukan provokasi agar massa melakukan tindakan anarkis. 

Mereka berhasil mempengaruhi massa, sehingga terjadi kerusuhan dalam aksi tersebut. Menurut data terakhir, aksi tersebut mengakibatkan 23 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut terdiri dari 20 orang masyarakat sipil, sementara tiga orang lainnya merupakan perusuh yang menyerang warga.

"20 orang itu warga yang diserang perusuh yang kami duga kuat mereka adalah KNPB. Sementara 3 orang itu penyerang warga," ucap Dedi.

Selain itu, ada 72 orang yang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Mereka telah mendapat perawatan medis di sejumlah rumah sakit terdekat. 

Akibat aksi demonstrasi yang terjadi, sejumlah fasilitas dan kendaraan juga mengalami kerusakan. Di antaranya adalah kantor urusan agama (KUA), kantor PLN, kantor Bupati, kantor Kejaksaan, 150 ruko, 80 mobil, dan 30 motor.

Sponsored

Dedi menegaskan, polisi tidak dibekali peluru tajam dalam mengamankan aksi tersebut. Polisi dan TNI menggunakan pendekatan persuasif dalam mengamankan aksi anarkisme tersebut. 

"Aparat keamanan TNI-Polri saat mengamankan unjuk rasa tak dibekali peluru tajam," ucap Dedi.

Berita Lainnya
×
tekid