sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komisi I DPR: TNI harus waspadai bantuan kapal laut China

Setiap pergerakan militer asing harus diwaspadai, termasuk saat operasi kemanusiaan termasuk bantuan Angkatan Laut China.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 13 Mei 2021 11:00 WIB
Komisi I DPR: TNI harus waspadai bantuan kapal laut China

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengingatkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), TNI, dan BAIS mewaspadai tujuan di balik kapal-kapal perang China yang mendatangi Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Baik dalam upaya pencarian tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali maupun dalam latihan bersama antara pasukan Angkatan Laut China dengan Indonesia.

Menurut dia, ada beberapa kejadian yang relevan terkait keamanan dan data laut Indonesia sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan dalam situasi apa pun.

"Beberapa kali kita menemukan sea glider yang diduga milik China tanpa izin diduga sedang mengumpulkan data laut Indonesia. Ini hanya beberapa yang ketahuan yang tidak ketahuan bisa jadi lebih banyak," kata Sukamta dalam keterangannya kepada Alinea.id, Kamis (13/5).

Menurut Sukamta, setiap pergerakan militer asing harus diwaspadai, termasuk ketika operasi kemanusiaan termasuk bantuan Angkatan Laut China kepada Indonesia  dalam penanganan KRI Nanggala-402. Diketahui, China mengirim tiga kapal yakni yaitu Tan Suo 2, Nantuo-195, dan Yongxungdao-863 untuk membantu pengangkatan KRI Nanggala 402.

Namun, kata Sukamta, kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 merupakan kapal penelitian ilmiah yang beroperasi di bawah Institut Sains dan Teknik Laut Dalam dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina. Karena itu, menurutnya patut diwaspadai.

"Kapal ini bisa menjalankan tugas ganda yaitu membantu pengangkatan Nanggala 402 sekaligus mengumpulkan data tentang laut Indonesia," jelas dia.

Sukamta juga memberikan catatan terkait latihan kapal perang bersama antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan angkatan Laut China. Meski latihan bersama merupakan hal penting untuk saling memahami dan komunikasi antarnegara, namun dia mempertanyakan apakah latihan kapal perang ini akan memberikan pemahaman ketika kelak masing-masing pihak bertugas menjaga perbatasan wilayah laut negara.

Sponsored

"Atau latihan ini membuka peluang pengumpulan data-data tentang laut dan kekuatan alutsista Angkatan Laut Indonesia?," ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini.

Selain itu, lanjut Sukamta, beberapa pekan terakhir kapal-kapal perang China berdatangan ke Indonesia di tengah memanasnya hubungan China dengan Amerika Serikat dan sekutunya yaitu Australia tentu memiliki maksud politik. 
Muncul dugaan bahwa kapal Australia sengaja meninggalkan KRI Nanggala-402 lebih awal karena tidak ingin berkonfrontasi langsung atau diketahui data-data kapal perang yang Australia gunakan.

"Aktivitas kapal perang China di wilayah Indonesia tentu memberikan kesan dunia internasional tentang posisi Indonesia. Indonesia harus bersikap bebas aktif, jangan sampai terseret dalam konflik AS dengan China," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid