sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komnas HAM bakal temui keluarga korban tragedi Kanjuruhan

Tim pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM dijadwalkan tiba di Malang, Jatim, pada Senin (3/10).

Gempita Surya
Gempita Surya Minggu, 02 Okt 2022 17:56 WIB
Komnas HAM bakal temui keluarga korban tragedi Kanjuruhan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menurunkan tim untuk memantau tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Komunikasi dengan sejumlah suporter Arema FC telah dilakukan menyusul insiden yang terjadi pada Sabtu (1/10) malam tersebut.

"Komnas HAM sudah berkomunikasi cukup mendalam dengan beberapa teman Aremania. Kami mendapatkan beberapa keterangan, fakta, termasuk juga berbagai video, voice note, dan ini bekal bagi kami untuk turun ke lapangan besok," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, dalam keterangannya, Minggu (2/10).

Selain mengantongi keterangan dan informasi, Anam menyatakan, pihaknya juga tengah mendalami regulasi penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang diterbitkan FIFA maupun PSSI. Pendalaman dilakukan guna menyandingkan regulasi yang ada dengan fakta-fakta yang diperoleh.

Komnas HAM juga akan mendalami penggunaan gas air mata. Informasi tersebut akan menjadi bekal tim pemantauan di Malang.

"Tim juga terus melakukan monitoring data terkait siapa yang luka, siapa yang telah meninggal. Kami pantau di beberapa rumah sakit di Malang, termasuk tadi kami juga berkomunikasi dengan beberapa teman-teman Aremania yang mengantarkan jenazah ke pemakaman," ujar dia.

Anam turut menyampaikan dukacita kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Komnas HAM berkomitmen bertemu dengan beberapa keluarga korban dan juga suporter Arema guna memperoleh keterangan langsung.

"Kami mengucapkan duka yang mendalam terhadap tragedi Kanjuruhan Malang. Bagi kami, tidak hanya soal tragedi sepak bola, tapi juga soal tragedi kemanusiaaan," ucap Anam.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, menambahkan, tragedi ini harus diusut tuntas. Investigasi harus dilakukan terkait pelaksanaan pertandingan, aspek pengamanan, hingga hal-hal teknis lainnya.

Sponsored

Menurut Beka, peraturan dalam pelaksanaan pertandingan sepak bola harus dipatuhi klub, suporter, dan aparat keamanan. "Untuk meminimalisir risiko yang muncul."

Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, sebelumnya menerangkan, dari seluruh korban tewas, sebanyak 34 orang di antaranya meninggal di rumah sakit. Selain itu, sebanyak 13 mobil, yang 10 di antaranya milik kepolisian dan sisanya punya pribadi, dirusak

Menurut Nico, kerusuhan terjadi terkait proses pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Penonton, yang merupakan Aremania, kecewa karena tim kesayangannya kalah 2-3.

Suporter pun tidak puas dengan hasil tersebut. Sebagian di antaranya lalu menginvasi lapangan untuk menemui ofisial tim Arema.

Awalnya, hanya beberapa yang masuk. Namun, jumlah massa yang turun ke lapangan berlipat ganda sehingga polisi melakukan pengamanan agar suporter tak mengejar para pemain.

Aparat lantas menembakkan gas air mata. Nico berkilah, hal itu dilakukan karena massa sudah anarkistis dan menyerang petugas.

Tragedi pun terjadi. Massa kemudian berlarian ke satu titik pintu keluar sehingga terjadi penumpukkan. 

"Kalau enggak salah, di pintu 10 ya. Kemudian, terjadi penumpukan. Dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak napas [karena] kurang oksigen,"  jelasnya. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid