sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban bencana di Sulteng butuh 18.000 tenda

Tenda-tenda tersebut akan digunakan sebagai hunian bagi sekitar 70.000 orang pengungsi.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Rabu, 17 Okt 2018 10:19 WIB
Korban bencana di Sulteng butuh 18.000 tenda

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 18.000 tenda dibutuhkan untuk para pengungsi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Tenda-tenda ini masih diperlukan warga yang rumahnya hancur akibat bencana, hingga pembangunan hunian sementara yang akan disediakan pemerintah rampung.

"Tidak semua pengungsi memakai tenda besar, tapi tenda keluarga. Bila dihitung kalau jumlah pengungsi sekitar 70.000-an, dibagi empat satu keluarga, keluarnya sekitar 18.000-an," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Bernardus Wisnu Widjaja di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Rabu (17/10).

Menurutnya, saat ini sudah ada bantuan tenda bagi para pengungsi, namun jumlahnya masih belum mencukupi. Bantuan tenda yang sudah tersedia, berasal dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kemanusiaan, serta instansi lain.

"Saat ini sudah terkumpul 5.000 tenda dan Palang Merah Indonesia menyiapkan 1.300 tenda," ujar Wisnu.

Sponsored

Selain tenda untuk para pengungsi, Wisnu juga menyebut ada kebutuhan tenda sekolah bagi warga terdampak bencana. Tenda ini berbentuk lebih luas, karena akan dijadikan tempat belajar dan mengajar para siswa.

Wisnu menyebut, kebutuhan tenda sekolah mencapai 800 unit. Nantinya tenda-tenda tersebut akan disebar di tiga daerah yang terdampak bencana, yaitu Sigi, Palu, dan Donggala.

Sebelumnya, organisasi PBB yang fokus isu kemanusiaan dan anak-anak, Unicef, telah mengirimkan 200 unit tenda untuk menjadi sekolah sementara. Ini dilakukan agar para anak-anak terdampak bencana dapat tetap belajar dan bercengkrama dengan teman-temannya, meskipun sekolah mereka rusak. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid