sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban di RSUD Tarakan paling banyak terkena peluru karet

Beberapa korban yang terkena bahkan mengeluarkan sendiri peluru yang mengenainya.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 22 Mei 2019 21:32 WIB
Korban di RSUD Tarakan paling banyak terkena peluru karet

Sejumlah korban yang berjatuhan akibat kericuhan akibat unjuk rasa menolak hasil Pemilu 2019 di RSUD Tarakan paling banyak terkena peluru karet. Hal tersebut diungkapkan oleh Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Reggy Sobari.

“Korban rata-rata kena peluru karet. Ada yang cuma pinggirnya. Lalu yang pulang juga sudah banyak,” kata Reggy kepada awak media di RSUD Tarakan, Jakarta pada Rabu, (22/5).

Reggy mengatakan, beberapa korban yang terkena bahkan mengeluarkan sendiri peluru yang mengenainya. Selain korban luka akibat peluru karet, sejauh ini juga sudah ada dua korban yang tewas di RSUD Tarakan. 

Kedua korban tersebut masing-masing bernama Adam Nooryan yang berusia 17 tahun. Kemudian Widianto Rizky Ramadhan yang berusia 19 tahun. Terkait korban tewas, Reggy tidak bisa memastikan penyebabnya apakah karena terkena peluru karet atau peluru tajam. 

“Saya tidak bisa bilang itu ya, karena enggak sempat diautopsi. Harusnya kan autopsy dulu,” kata Reggy. 

Kedua korban yang tewas tersebut, kata Reggy, sempat dilarikan dan dirawat di RSUD Tarakan sebelum akhirnya meninggal dunia. Selain itu, Reggy menyampaikan bahwa RSUD Tarakan akan siaga selama 24 jam. Juga telah siap menampung korban massa aksi yang menolak hasil Pemilu 2019 tersebut hingga Sabtu, 25 Mei 2019 mendatang.

"Memang, kami stand by, disiagakan sampai hari Sabtu," kata Reggy.

Menurut Reggy, hingga saat ini sudah terdapat puluhan pasien yang menjalankan operasi. Adapun seluruh korban tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya pengobatan. Sebab, biaya akan ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

Sponsored

Hingga pukul 20.30 WIB, ambulans kembali membawa korban kerusuhan dalam aksi penolakan hasil Pemilu 2019 ke RSUD Tarakan. Ambulans berlambang Partai Gerindra itu membawa dua korban laki-laki. Adapun kedua korban tersebut merupakan korban kerusuhan yang terjadi di depan Gedung Bawaslu Jakarta.

"(Korban dari) Bawaslu. Kena gas air mata," ujar salah seorang warga yang turut mengantar korban ke RS Tarakan.

Hingga kini, belum diketahui identitas dari kedua korban tersebut. Rekan korban yang tak mau disebut namanya itu menjelaskan kedua korban ikut berdemo karena menganggap telah terjadi kecurangan di Pilpres 2019. 

Dengan demikian, kedua korban ini menambah daftar korban yang jatuh akibat kericuhan di Bawaslu malam ini di RSUD Tarakan menjadi 148 orang.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid