sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban meninggal akibat gempa Banten menjadi lima orang

Pemerintah sedang berusaha memaksimalkan sistem deteksi dini di semua wilayah selatan Banten yang rawan terjadi bencana gempa dan tsunami.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Sabtu, 03 Agst 2019 21:56 WIB
Korban meninggal akibat gempa Banten menjadi lima orang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan adanya tambahan korban meninggal akibat gempa Banten. Itu berarti, gempa Banten menyebabkan lima orang meninggal dunia.

Korban meninggal dunia tersebut tersebar di Kabupaten Pandeglang, sebanyak satu orang, atas nama Sa'in (40), alamat Desa Ujung jaya Kecamatan Sumur, korban mengalami kepanikan di kebun saat gempa bumi.

Di Kabupaten Lebak terdapat dua orang meninggal dunia, yakni Rasinah (48). Rasinah kaget dan lari keluar rumah akan tetapi setelah di luar rumah, penyakit jantungnya kambuh sehingga tidak sadarkan diri. Setelah diperiksa Sarinah sudah dalam keaadan meninggal dunia. Korban lainnya adalah Salam (95), alamat kampung Bayah Desa Bayah Barat Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak yang meninggal saat melakukan pengungsian.ke tempat aman.

Di Kabupaten Sukabumi terdapat dua orang yang meninggal dunia, yakni H Ajay (58). Warga Kampung Tugu Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok ini, terpeleset saat mengungsi di rumah kerabat. Kemudian Ruyani (35), warga Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran yang terkena serangan jantung saat gempa susulan.

Kepala BNPB Doni Monardo telah meninjau Kabupaten Pandeglang, Banten untuk memastikan semua pelayanan publik terpenuhi. 

Selain itu, Doni mengatakan pemerintah sedang berusaha memaksimalkan sistem deteksi dini di semua wilayah selatan Banten yang rawan terjadi bencana gempa dan tsunami.

Dengan luas pantai 192.000 kilometer, perlu dilakukan penerapan kearifan lokal di masyarakat dalam penanganan bencana.

"Perlu dilakukan local wisdom begitu ada gempa goncangan kuat dan lama tidak perlu peringatan dini. Setiap orang harus mencari tempat yang aman dan desa harus membangun tempat yang aman," katanya di Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8).

Sponsored

Sayangnya, dari semua masyarakat yang terdampak gempa di Kabupaten Pandeglang belum pernah mendapatkan pelajaran dan sosialisasi mitigasi bencana.

BNPB akan menyusun konsep simulasi yang melibatkan keluarga, karena yang terdampak langsung adalah mereka. 

Di tempat yang sama, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku, belum pernah memberikan pelatihan dan sosialisasi penanganan bencana di wilayah pegunungan karena fokus di wilayah pesisir.

Faktanya terdampak paling parah akibat gempa semalam terjadi di daerah pegunungan.

"Kami mohon maaf karena upaya kami melakukan sosialisasi mitigasi bencana fokus kita kemarin di pesisir, karena baru saja tsunami," katanya.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa dengan M 6,9 terjadi pada pukul 19.03 WIB dengan kedalaman 48 km. Posisi gempa berada pada 164 km barat daya Pandeglang, Banten. BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami pada Jumat (2/8), pukul 2.35 WIB atau 2 jam 32 menit pascagempa. 

Berkaitan dengan informasi yang beredar di media sosial seperti ramalan waktu dan tempat terjadinya gempa, BNPB mengimbau warga untuk tidak terpancing oleh informasi yang bukan berasal dari sumber resmi pemerintah. Warga diharapkan tetap tenang dan selalu waspada terhadap informasi palsu yang berkembang di masyarakat. 

Agus Wibowo
Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB

Berita Lainnya
×
tekid