sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban tewas mencapai 281 orang

BNPB memperkirakan jumlah korban akibat tsunami Selat Sunda bakal terus bertambah.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Senin, 24 Des 2018 10:39 WIB
Korban tewas mencapai 281 orang

Korban bencana tsunami Selat Sunda terus bertambah. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut kini telah mencapai 281 orang. 

Selain itu, sebanyak 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 warga mengungsi di Pandeglang dan Serang di Banten; serta Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran di Lampung. Tsunami juga menyebabkan kerusakan 611 rumah, 69 hotel dan vila, 60 warung, dan 420 perahu atau kapal.

"Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Senin (24/12) pagi. 

Di Kabupaten Pandeglang, bencana itu menyebabkan 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Tsunami juga merusak 611 rumah, 69 hotel dan vila, 60 warung makan dan toko, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 kendaraan di wilayah tersebut.

Tsunami berdampak pada 10 kecamatan di Pandeglang. Kerusakan paling banyak terjadi di daerah pesisir Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung. "Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo," imbuh Sutopo. 

Di Kabupaten Serang tsunami tercatat menyebabkan 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang. kerusakan fisik yang masih dalam pendataan. Di Kabupaten Lampung Selatan tsunami tercatat mengakibatkan 60 orang meninggal dunia, 230 orang terluka-luka, 22 orang hilang dan 30 rumah rusak berat.

Bencana itu juga singgah di Kabupaten Tanggamus. Tsunami menyebabkan satu orang meninggal dunia, empat rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak. Di Kabupaten Pesawaran, tsunami menyebabkan satu orang meninggal dunia, satu orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak. 

Sutopo mengatakan kemungkinan jumlah korban dan kerusakan masih bisa bertambah mengingat pendataan belum menjangkau seluruh daerah terdampak. "Petugas pun sampai sekarang masih melanjutkan pendataan," ujarnya

Sponsored

Ribuan personel gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, sukarelawan dan warga masih melakukan penanganan darurat pascabencana.

Alat berat termasuk tujuh ekskavator, 12 dump truck, dan dua loader dikerahkan untuk mendukung evakuasi. Selain itu satu ekskavator, satu dozer, satu loader, satu grader, dua tronton, dan empat dump truck juga sedang dimobilisasi ke daerah terdampak bencana.

"Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Bantuan logistik terus disalurkan," jelas Sutopo.

Status gawat darurat diberlakukan 

Sebelumnya, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, pemda memberlakukan status gawat darurat untuk wilayah Pandeglang selama 14 hari ke depan. Status tersebut baru akan dicabut jika ada pernyataan resmi dari BMKG. "Status gawat darurat saya berlakukan sampai 14 hari ke depan sampai keadaan stabil dan BMKG menyatakan aman," ujarnya. 
 
Untuk sementara, Irna mengatakan, titik pengungsian masih tersebar di beberapa lokasi semisal kantor kecamatan, koramil dan polsek. Posko utama bencana dipusatkan di Kantor Kecamatan Labuan.

"Titik-titik pengungsi masih ada di kantor-kantor kecamatan,koramil, polsek, di rumah-rumah warga dan musala. Kami sedang identifikasi terus agar mereka lebih nyaman dari hujan karena luka-luka harus diobati," ujarnya. 
 

Berita Lainnya
×
tekid