KPI: Ada upaya adu domba Polri dan KPK

KPI menduga adanya adu domba pihak yang menunggangi isu antara Polri dan KPK untuk kepentingan politik.

Konfederasi Pemuda Indonesia (KPI) memberikan dukungan terhadap Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tetap bekerja secara profesional di tengah isu yang berkaitan dengan dua lembaga tersebut. 

KPI menduga adanya upaya-upaya dari pihak tertentu yang ingin memecah belah kedua lembaga penegak hukum itu.

Ketua Presidium KPI Lisman Hasibuan mengatakan, ada indikasi isu tersebut sengaja ditunggangi untuk kepentingan menjelang pemilihan presiden 2019. Dia menegaskan akan terus berada di belakang lembaga-lembaga hukum untuk mengawal dan memberikan dukungan agar tidak terpecah fokus lantaran adanya isu yang beredar.

“Kami lihat secara normatif adanya kelompok-kelompok tertentu yang ingin membenturkan kedua lembaga tersebut. Tahun ini kan tahun politik, jadi kenapa mesti dimunculkan. Ada indikasi kuat pihak yang ingin membenturkan,” ujarnya di kantor Humas Mabes Polri, Kamis (11/10).

Selain itu, Lisman membeberkan isu buku merah yang belakangan muncul memungkinkan adanya oknum-oknum tertentu yang menginginkan Polri dan KPK terpecah. Oleh sebab itu, adanya isu tersebut dijadikan alat untuk membenturkan keduanya.

KPI meminta agar Polri dan KPK tetap bekerja sesuai dengan fungsinya dan secara profesional menangani kasus-kasus yang ada. KPI juga meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu yang menimbulkan kegaduhan tersebut, padahal belum terbukti kebenarannya.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto menerima dukungan moril tersebut dan mengucapkan terima kasih. Setyo memastikan Polri akan tetap menjalankan tugas sesuai dengan fungsi berdasarkan UU yang ada.

“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungannya dan tentunya Polri akan tetap melaksanakam tugas sesuai dengan amanat UU dan kita akan melaksanakan tugas kita profesional, modern dan terpercaya,” ucapnya.