sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPK berencana laporkan akun penyebar hoaks soal Novel Baswedan

Penyebar video hoaks dengan membangun narasi miring tentang Novel Baswedan telah bertindak di luar rasa kemanusiaan.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 06 Nov 2019 23:50 WIB
KPK berencana laporkan akun penyebar hoaks soal Novel Baswedan

Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK), Yudi Purnomo, mengatakan pihaknya bersama tim kuasa hukum Novel Baswedan dan Biro Hukum KPK, berencana mengambil langkah hukum dengan melaporkan sejumlah akun media sosial yang menyebarkan berita bohong atau hoaks soal rekayasa penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan. 

"Ya untuk sampai saat ini kami masih akan melakukan konsolidasi. Pertama dengan tim pengacara Bang Novel, yang kedua juga dengan tim Biro Hukum terkait dengan langkah hukum apa yang akan kita lakukan," kata Yudi saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (6/11).

Yudi menerangkan, jika peristiwa peyiraman air keras terhadap Novel hanya sebuah rekyasa, maka dapat dimungkinkan aparat kepolisian telah mengungkap pelaku. Selain itu, kata dia, Kapolri juga tidak akan membuat tim khusus untuk menangani kasus tersebut.

"Tetapi yang terjadi adalah sudah banyak tim yang dibuat untuk mengungkap siapa pelaku terhadap penyerangan Bang Novel, seperti itu," ujar Yudi.

Menurutnya, pihaknya terpaksa mengambil langkah hukum lantaran penyebaran hoaks terkai Novel Baswedan sungguh menyakitkan. Yudi mengaku tak mengira dengan para pihak yang menyebar kabar miring itu. Sebab, sumbangsih penyidik senior KPK tersebut kepada negeri ini terbilang besar dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Jadi kami masih akan konsolidasi dulu apa langkah hukum yang akan kami lakukan karena ini benar-benar membuat terjadinya sebuah upaya untuk mendistorsi terhadap kasus Bang Novel," ujar Yudi.

Terpisah, Kepala Biro Humas KPK, Febri Diansyah, menyayangkan dengan adanya kabar miring terkait peristiwa yang menimpa Novel Baswedan. Menurutnya, penyebar video dengan membangun narasi miring tersebut telah bertindak di luar rasa kemanusiaan.

"Jelas-jelas (Novel) menjadi korban. Dari pemeriksaan dokter di pertama kali di Mitra Keluarga, kemudian dibawa ke JEC dan kemudian dibawa ke Singapura. Itu sangat jelas bahwa dia (Novel) adalah korban dari penyiraman air keras," kata Febri.

Sponsored

Bahkan, Febri menambahkan, saat konferensi pers yang dilakukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menyebut jenis air keras yang terkena mata kiri Novel mengandung asam sulfat.

"Nah sekarang bagaimana mungkin Novel yang dituduh melakukan rekayasa. Jangan sampai korban menjadi korban berulang kali karena berbagai isu hoaks atau kebohongan," kata Febri.

Diketahui, sebuah akun Twitter @AdellaWibawa telah mengunggah sebuah video ekslusif milik Net TV yang menunjukkan Novel sedang menjalani perawatan di Singapura. Video tersebut diunggah pada Senin (4/11). Dalam unggahannya, akun tersebut membangun narasi bahwa peristiwa penyiraman air keras yang menimpa Novel hanya sebuah rekayasa belaka.

"Mata novel baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..? dia kaget dengan tiba-tiba kemunculan wartawan NET, liat matanya dan pipi mulus padahal baru kasus penyiraman," tulis @AdellaWibawa dalam cuitannya.

Berita Lainnya
×
tekid