sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPK minta program POP efektif dan efisien

KPK ingin hadir untuk menjaga efektivitas tujuan POP yang luhur dan bagus itu, mencapai sesuai yang diharapkan.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 29 Jul 2020 15:38 WIB
KPK minta program POP efektif dan efisien

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron berharap, Program Organisasi Penggerak (POP) yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dapat terlaksana dengan efektif. Karena itu, pemantauan terhadap program tersebut akan dilakukan KPK, agar segala tujuan dari program itu dapat terlaksana.

"KPK ingin hadir untuk menjaga efektivitas tujuan POP yang luhur dan bagus itu, mencapai sesuai yang diharapkan, juga untuk memastikan efektivitas," papar Ghufron, dalam webinar bertajuk 'Mengukur Integritas Program Organisasi Penggerak (POP) Kemdikbud," Rabu (29/7).

Selain itu, Ghufron meminta agar program tersebut dapat terlaksana secara efisien. Menurutnya, efektivitas dan efisiensi dua hal yang harus dilaksanakan dalam program tersebut.

"KPK bukan hanya menjaga efektivitas, tetapi juga menjaga agar program bagus dan tercapai. Tetapi tercapainya juga harus dengan efisien," tutur Ghufron.

Pelaksanaan efisiensi dalam program itu terletak pada sisi anggaran. Hal itu diperlukan lantaran masih banyak program negara yang belum terlaksana dan membutuhkan dana.

"Harus diefisiensikan karena dana negara tidak hanya untuk ini. Masih banyak kebutuhan lain yang masih di dibutuhkan oleh bangsa kita, termasuk di dalamnya pendidikan," terang dia.

Sebelumnya, dia menyatakan sedang mengkaji program unggulan Kemdikbud ini. Hal ini termasuk salah satu tugas dari KPK, sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

"KPK masih dalam proses mengkaji (POP)," ujar Ghufron.

Sponsored

POP merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru penggerak, demi meningkatkan kualitas dan kemampuan peserta didik.

Dalam program itu, Kemdikbud berencana melibatkan sejumlah organisasi masyarakat dan individu yang memiliki kapasitas untuk meningkatkan kualitas para guru melalui berbagai pelatihan.

Besaran anggara yang digelontorkan dalam program itu mencapai Rp595 miliar per tahun. Dana itu ditujukan untuk membiayai pelatihan atau kegiatan yang diselenggarakan organisasi terpilih.

Organisasi yang terpilih akan dibagi tiga kategori yakni Gajah, Macan, dan Kijang. Nantinya, organisasi yang termasuk kategori Gajah menerima anggaran Rp20 miliar per tahun, Macan Rp5 miliar per tahun, dan Kijang Rp1 miliar per tahun.

Sejumlah organisasi telah menyatakan mundur dari program POP. Yakni, PGRI, lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif PBNU dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdakmen) PP Muhammadiyah.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid