sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kronologis Ratna Sarumpaet bongkar kebohongannya

Ratna sempat mengumpulkan anak dan pegawainya untuk meminta maaf karena telah berbohong.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Selasa, 02 Apr 2019 15:11 WIB
Kronologis Ratna Sarumpaet bongkar kebohongannya

Saharudin, pegawai terdakwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet membenarkan Ratna tidak mau menghadiri jumpa pers yang dilakukan Prabowo pada 2 Oktober 2018 silam. Kesaksian Saharudin menguatkan pernyataan Ahmad Rubangi, yakni sopir Ratna. 

"Yang paling jelas waktu di mobil itu, bicara konferensi pers Prabowo terkait kondisi kakak (Ratna). Kakak tidak mau hadir, setau saya seperti itu," kata Saharudin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4).

Saharudin mengaku dititipkan pesan oleh Ratna Sarumpaet. Pesan tersebut diterima sesaat setelah Ratna mengakui kebohongannya pada dirinya.

"Dia (Ratna) hanya bilang ke saya enggak mau kebohongan ini terlalu lama tersimpan. Kemudian Ratna langsung memerintahkan untuk menggelar jumpa pers di rumahnya," kata Saharudin dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4).

Perintah Ratna itu berawal ketika Saharudin mendapat sebuah dokumen pdf yang berisi hasil penyelidikan Polda Metro Jaya. Dokumen itu pertama kali didapatkannya melalui pesan WhatsApp dari seseorang bernama Siane. Kemudian, dia menyampaikan informasi dokumen itu kepada Ratna.

"Tanggal 3 Oktober sekitar pukul 07.00 WIB, saya terima informasi dari Ibu Siane terkait file pdf yang dibuat Polda Metro Jaya," ucapnya.

Saat hakim Joni menanyakan isi dokumen tersebut, Saharudin menjawab dokumen tersebut berisi sejumlah foto Ratna saat dirawat di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika.

Isinya tentang penyelidikan dari pihak kepolisian bahwa ada foto-foto Ratna. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kemudian Ratna langsung memanggil Saharudin, Ahmad Rubangi (saksi pertama), Pele, dan anaknya yang bernama Iqbal untuk menemuinya di kamarnya.

Sponsored

"Saya dikumpulkan bersama Rubangi, Pele, dan anaknya (Iqbal). Ratna meminta maaf kepada kami karena telah berbohong. Saya terpukul dan sedih saat itu. Lalu saya diperintahkan untuk menggelar konferensi pers di rumahnya jam 15.00 WIB," ungkap Saharudin.

Sopir Ratna yakni Ahmad Rubangi mengaku pernah mengantarkan Ratna Sarumpaet ke daerah Sentul, Jawa Barat. Namun, Ahmad tidak mengetahui persis lokasi yang diantarnya itu merupakan tempat apa.

Pada saat perjalanan pulang dari tempat tersebut, Ahmad mengaku mendengar percakapan antara Ratna dengan Saharudin, dan Pele. Saharudin, dan Pele merupakan staf dari aktivis kemanusiaan itu.

"Saya dengar akan ada jumpa pers, oleh Prabowo tentang pemukulan ibu. Katanya ibu tidak setuju dengan adanya jumpa pers. Makanya ibu tidak ikut ke Sentul itu tanggal 2 Oktober 2018," kata Ahmad.

Sementara itu, terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet, menegaskan dirinya tidak merasa keberatan dengan jumpa pers yang digelar oleh Prabowo pada 2 Oktober 2018 lalu.

"Saya tidak pernah menyatakan keberatan digelar jumpa pers. Tetapi saya keberatan untuk hadir," katanya.

Dia mengaku pilihan untuk tidak menghadiri konferensi pers terkait keberadaanya dirinya karena pada saat itu Ratna merasa sedang dalam kondisi stres berat. Dia mengatakan tidak merasa keberatan terkait dengan gelaran acara tersebut.

"Ya itu keputusan saya pada saat itu bahwa mereka mau bikin jumpa pers itu hak mereka, saya tidak mau melarang. Tapi saya pribadi tidak mau ikut, mungkin saat itu stres saya masih sangat tinggi," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid