sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Intensitas lalu lintas menurun drastis saat PSBB Bandung Raya

PSBB untuk meminimalisasi pergerakan yang berisiko

Achmad Rizki
Achmad Rizki Kamis, 23 Apr 2020 07:33 WIB
Intensitas lalu lintas menurun drastis saat PSBB Bandung Raya

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan hasil pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya menunjukkan penurunan intensitas lalu lintas secara drastis.

"Laporan berita baiknya, jumlah traffic lalu lintas menurun drastis. Tapi, kami monitor di Jabodetabek selang berapa hari itu kembali ramai lagi, makanya kami harus konsisten," kata Ridwan Kamil, Rabu (22/4).

Peninjauan ke lima titik tersebut, yakni Gerbang Tol Pasteur di Kota Bandung, Jalan Amir Mahmud (Kota Cimahi), Gerbang Tol Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), Underpass Tol Kopo (Kabupaten Bandung), dan perbatasan Bandung-Jatinangor (Kabupaten Sumedang).

Ridwan Kamil mengusulkan, untuk menghindari kelonggaran disiplin, kepala daerah dan kapolres memberlakukan pembagian jam kerja. "Saya titip juga Pak Bupati dan Pak Kapolres, penjagaan check point jangan hanya siang. Justru banyak laporan kalau di Jabodetabek, malam jadi ramai lagi, jadi mungkin dibikin shift saja," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengimbau, aparat setempat terus mengecek dua hal, yakni protokol kesehatan dan niat berkegiatan. Protokol kesehatan, kata Ridwan Kamil, mengharuskan masyarakat yang keluar rumah untuk memakai masker serta menjaga jarak aman dalam kendaraan.

Sedangkan niat berkegiatan, menurutnya, sudah diatur delapan sektor yang dikecualikan pada PSBB. Yakni, kesehatan, pangan, logistik, penyedia kebutuhan retail, komunikasi, energi, keuangan dan perbankan, serta industri strategis.

Menurut dia, tujuan PSBB Bandung Raya ini adalah menurunkan tren penyebaran Covid-19. Berdasar, tes masif sebanyak 0,6 persen dari jumlah penduduk daerah PSBB, akan diketahui lokasi penyebaran virus yang harus dilokalisasi.

Sedangkan, kedisiplinan masyarakat pada aturan PSBB akan meminimalisasi pergerakan yang berisiko. Hal inilah, yang dinilai Ridwan Kamil sebagai tolok ukur keberhasilan PSBB.

Sponsored

"Di akhir 14 hari PSBB, tes masif menemukan lokasi virus untuk dilokalisasi, disiplin tidak ada lagi pergerakan. Nah, harusnya keberhasilan itu bisa diukur, maka setelah 14 hari PSBB bisa lebih rileks. Tapi kalau PSBB tanpa tes masif, nanti kami tak punya ukuran apa keberhasilannya,” ujar Ridwan Kamil. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid