sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

LBH: Mahasiswa Papua tak tahu bendera Merah Putih dibuang ke selokan

Para mahasiswa Papua menjadi pihak yang tertuduh membuang bendera Merah Putih.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Senin, 19 Agst 2019 14:11 WIB
LBH: Mahasiswa Papua tak tahu bendera Merah Putih dibuang ke selokan

Mahasiswa Papua yang menempati asrama di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, mengaku tak tahu soal pembuangan bendera Merah Putih ke selokan. Pembuangan bendera Merah Putih itu diduga memicu kemarahan masyarakat sekitar dan sejumlah ormas hingga mereka mengepung asrama tersebut. 

Menurut pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Surabaya, Sahura, pihaknya kini mendampingi para mahasiswa tersebut saat diamankan pihak kepolisian. “Kawan-kawan Aliansi Mahasiswa Papua tak tahu siapa pelaku sebenarnya yang membuang bendera Merah Putih tersebut,” kata Sahura kepada Alinea.id saat dihubungi dari Jakarta pada Senin (19/8).

Sahura menjelaskan, pengepungan asrama mahasiswa Papua berawal dari hilangnya bendera Merah Putih yang ada di depan asrama pada Jumat, 16 Agustus 2019. Bendera yang telah terpasang itu hilang dan ditemukan di selokan. Tak hanya itu, tiang bendera didapati dalam kondisi rusak. 

Temuan itu, kata Sahura, lalu berbuntut panjang. Para mahasiswa Papua menjadi pihak tertuduh dan membuang bendera Merah Putih tersebut. Padahal, setelah dikonfirmasi mereka tidak tahu siapa pelakunya.

"Akhirnya ketemu di selokan dan ada yang mengatakan, semacam menduga atau menuduh bendera itu dibuang oleh kawan-kawan AMP (Aliansi Mahasiswa Papua). Dibuang ke selokan dan tiangnya dirusak. Tapi setelah ditanya ke mereka, mereka tidak tahu siapa pelakunya,” ujar Sahura.

Setelah itu, pada sore hari sekitar pukul 15.20 WIB, asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Surabaya, disatroni anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kemudian disusul anggota kepolisian, sejumlah organisasi masyarakat dan Satpol PP.

Berdasarkan kesaksian salah satu mahasiswa di asrama, Sahura menuturkan, ada dugaan tindakan represif yang dilakukan oknum TNI. Sementara di luar asrama, massa makin menyemut. Mereka  mengumandangkan yelyel yang bermaksud mengusir mahasiswa Papua.

LBH Surabaya yang terus memantau ketika itu menyaksikan pengepungan terjadi sejak sore dan berlanjut hingga malam hari. Sekitar pukul 23.40 WIB, massa, polisi, TNI dan Satpol PP masih bertahan di depan asrama. Selain membawa senjata laras panjang, aparat kepolisian juga membawa anjing pelacak. 

Sponsored

Pengepungan itu membuat mahasiswa di dalam asrama tidak bisa beraktifitas sama sekali. Mereka pun tak bisa keluar asrama sekalipun hanya untuk membeli makan. 

"Jam 2 dini hari ada kawan mahasiswa yang kirim makanan. Kemudian ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolrestabes Surabaya," kata Sahura.

Menurut Sahura, aksi pengepungan yang sempat mereda kemudian berlanjut pada keesokan harinya, 17 Agustus 2019. Aksi tersebut diikuti dengan penangkapan semua mahasiswa Papua yang ada di dalam asrama. Sebelum melakukan penangkapan, pihak kepolisian terlebih dahulu menembakkan gas air mata.

“Aksi ini (pengepungan) berlanjut, sekitar jam 2 siang itu kembali ramai dan kawan-kawan dikepung. Akhirnya mereka ditangkap, jumlahnya 43 orang,” kata Sahura.

Polda Jawa Timur memastikan tidak ada penangkapan terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang. Para mahasiswa asal Papua hanya mendapatkan pengamanan dari polisi dalam kondisi tertentu.

"Di Surabaya, kami justru mengamankan mahasiswa Papua karena jika tidak, akan diserang oleh massa ormas yang kondisinya sudah terprovokasi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Senin (19/8/2019).

Setelah pengamanan selesai, kata Barung, para mahasiswa dipulangkan ke asrama. Sejauh ini, jelas Barung, polisi tidak menemukan unsur pelanggaran pidana tentang perusakan simbol negara atau yang lain.

Menurut Barung, hal serupa terjadi saat aksi di Kota Malang. Barung menjelaskan, saat itu polisi mengamankan mahasiswa agar terhindar dari amuk warga kota ataupun suporter kesebelasan Arema Malang. Saat itu bertepatan dengan pertandingan sepak bola antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid