Lemah, teroris Mujahidin Indonesia Timur hanya punya tiga senjata

Mabes Polri telah mengetahui jumlah personel kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, yang saat ini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). 

Kelompok ini menyerang polisi saat mengevakuasi korban mutilasi di daerah Panta Kapal, Dusun Salubose, Sulawesi Tengah, pada Minggu (30/12) lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan jumlah anggota Ali Kalora CS hanya berjumlah 10 orang saja. Bahkan jumlah kekuatannya pun sudah diketahui oleh Polri.

"Kekuatannya sudah diidentifikasi, hanya tiga senjata, dua senjata laras panjang, yang satu rakitan. Satu lagi senjata laras pendek rakitan, dan sisanya senjata tajam," ujar Dedi di Mabes Polri, Rabu (2/1).

Dia menambahkan, saat ini Satgas Tinombala terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora. Menurutnya, tambahan pasukan dua SST (Satuan Setingkat Peleton) sudah mencukupi untuk mengejar para pelaku.

Selain melakukan pengejaran, pihak kepolisian juga diberikan pencerahan agar tidak terprovokasi oleh situasi tersebut. Ia memastikan situasi di Sulawesi Tengah sudah kondusif.

Dedi juga mengatakan, Satgas Tinombala juga telah mengamankan saksi kunci, untuk dimintai keterangan terkait pembunuhan mutilasi oleh Ali Kalora CS. Kepada saksi kunci tersebut, juga dikonfirmasi foto-foto anggota Ali Kalora CS yang sebelumnya sudah menjadi DPO.

"Dari daftar DPO yang diperlihatkan kepada saksi kunci, saksi kunci sudah membenarkan 100%. Sudah mengonfirmasi satu-satu foto yang dikenali, oleh saksi yang melihat peristiwa pembunuhan tersebut," ujarnya.