sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lima sindikat peredaran uang palsu ditangkap polisi

Lima sindikat tersebut beroperasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 18 Feb 2020 15:06 WIB
Lima sindikat peredaran uang palsu ditangkap polisi

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri mengungkap sindikat peredaran uang palsu di masyarakat. Lima sindikat peredaran uang palsu di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah berhasil digagalkan aksinya.

Dari lima sindikat, polisi menangkap NI, 38 tahun, dan FT, 41 tahun, di Apartemen Kalibata City, Jakarta. Kemudian SD alias Ferry, 46 tahun, dan RS, 35 tahun, di Bekasi. Lalu CC, 67 tahun, di Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya, STR, 54 tahun, dan RW, 47 tahun di Banjarnegara, Jawa Tengah. Terakhir, SY alias Yoko, 42 tahun, di Wonosobo.

"Mereka ini beda jaringan berdasarkan mata uang dolar dan rupiah, tapi mereka saling mengetahui satu sama lain," ucap Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Daniel Tahi Monang di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).

Menurut Daniel, sebagian pelaku menjual uang palsu mereka melalui online. Harga jual uangnya pun berbeda-beda sesuai penawaran.

Daniel menyatakan, delapan pelaku tersebut menyasar kalangan bawah sebagai pembeli. Sebab menurutnya, kualitas uang yang dicetak sangatlah rendah dan mudah dibedakan oleh kalangan menengah ke atas.

"Ini dicetaknya dengan kertas HVS 140 gram. Kalau malam tidak terlihat palsu, tapi kalau orang yang menengah ke atas akan sangat tahu ini palsu," katanya.

Saat menangkap delapan orang tersebut, polisi menyita barang bukti berupa uang dolar Amerika Serikat sebanyak 100 lembar, uang rupiah 21.700 lembar, printer untuk mencetak, dan uang Rp20 juta hasil penjualan uang palsu mereka. Daniel menyebut, para pelaku belum sempat menggunakan uang hasil penjualan tersebut.

Sementara itu, salah satu pelaku berinisial FT mengaku dirinya membeli uang palsu itu dari seorang pemilik gudang di Sukabumi. Dalam gudang itu berisi uang palsu yang menurut pemiliknya adalah uang cetakan pertama Bank Indonesia.

Sponsored

Selain uang palsu, dalam gudang itu terdapat 95 Kg emas yang ternyata juga palsu.

"Saya ditawarin sama pemilik gudangnya katanya mau dibeli sama orang Malaysia Rp20 miliar. Saya beli uangnya senilai Rp100 juta dan emas 95 Kg," kata FT menuturkan.

Menurut FT, dirinya sama sekali tak menyebarkan uang tersebut ke masyarakat setelah membelinya pada 2015. Namun karena pembeli dari Malaysia tak kunjung datang, akhirnya ia menghubungi temannya untuk menjualkannya kepada orang lain.

"Saya bilang ke temen saya. Akhirnya dia ngenalin ke orang yang mau beli dan ternyata itu polisi," ucapnya.

Dari uang palsu dan emas yang dibelinya itu, FT tak meraup keuntungan. Polisi pun tengah memburu pemilik gudang dan WNA Malaysia yang digadang-gadang akan membeli uang palsu beserta emas tersebut.

Berita Lainnya
×
tekid