sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

LIPI segera uji klinik 2 kandidat imunomodulator herbal

Rencananya diujicobakan kepada 90 pasien Covid-19.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 18 Mei 2020 11:42 WIB
LIPI segera uji klinik 2 kandidat imunomodulator herbal

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berencana melakukan uji klinik kandidat imunomodulator herbal, obat peningkat kekebalan tubuh yang terbuat dari kombinasi biofarma asal Indonesia, kepada 90 pasien di Rumah Sakit Darurat (RSD) Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.

"Uji klinik difokuskan pada pasien pneumonia ringan, yang mana sistem imun masih ada yang bisa melawan SARS-CoV-2 dan dengan bahan herbal ini kita bisa meningkatkan sistem imun," ucap Koordinator Penelitian dan Pengembangan Imunomodulator LIPI, Masteria Yunovilsa Putra, dalam seminar daring, Senin (18/5).

LIPI mengembangkan dua produk imunomodulator, berbahan jamur cordyceps (Cordyceps militaris) serta ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Roxb. var. rubrum Rosc.), meniran (Phylanthus niruri), sambiloto (Andrographis paniculata), dan sembung (Blumea balsamifera).

"Berdasarkan kajian yang kita kerjakan, kedua produk ini mempunyai sifat imunomodulator, yakni meningkatkan sistem imun," klaim dia.

Dirinya menerangkan, jamur cordyceps mengandung senyawa aktif cordycepin, adenosine, dan polisakarida. Cordycepin bisa menjadi antiinflamasi dan antivirus; adenosine berpotensi sebagai antivirus dan memiliki aktivitas antiaritmia; serta polisakarida memiliki aktivitas imunomodulator, antioksidan, antitumor, dan antiaging.

Masteria melanjutkan, uji klinik penggunaan imunomodulator herbal pada pasien terpapar coronavirus baru (Covid-19) akan dilakukan selama 14 hari terhitung. Dihitung sejak kali pertama menerima produk tersebut.

Perekrutan pasien dimulai pekan depan atau usai Lebaran. "Kita lebih fokus mengobati Covid-19 dengan meningkatkan sistem imun," katanya.

​​​​​​"Kita berharap, ini nanti kesembuhan di atas 80-90%. Tapi, itu perlu kita uji hipotesisnya atau kita uji secara klinis," lanjutnya. Hasil uji klinik bisa didapat Juli-Agustus 2020.

Sponsored

Jika terbukti efektif mendukung pemulihan pasien, produk akan digunakan untuk penanggulangan Covid-19. Pun bakal diproduksi PT Kalbe Farma Tbk guna memenuhi kebutuhan nasional.

Uji klinik ini melibatkan sejumlah pihak. Kalbe, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes), Universitas Gadjah Mada (UGM), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), serta Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI). (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid