sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Longsor di Sumedang tewaskan 11 orang, 18 luka-luka

BNPB meminta warga Kabupaten Sumedang waspada.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Minggu, 10 Jan 2021 09:50 WIB
Longsor di Sumedang tewaskan 11 orang, 18 luka-luka

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, wapada menyusul peristiwa longsor di wilayah desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1), sekitar pukul 16.00 WIB.

Longsor dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Kemudian, longsor kembali terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Bahkan, ketika petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran awal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, per Minggu dini hari (10/1), mencatat korban luka sebanyak 18 orang. Sedangkan korban jiwa 11 orang.

“Dari jumlah meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban. Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama. Sementara ini, berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan banyak orang masih tertimbun longsoran susulan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Minggu (10/1).

Lonsor juga menghantam dan memutus sebuah jembatan dan beberapa jalan. Tim gabungan masih melakukan proses pencarian, dan kebutuhan paling mendesak saat ini adalah ketersediaan alat berat untuk memindahkan material longsor.

Raditya menyampaikan, intensitas hujan tinggi pada Sabtu (9/1) menyebabkan kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti Garut dan Sumedang. Bahkan, sebanyak 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.

Untuk itu, BNPB meminta agar warga tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.

“Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” ucapnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid