sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Luhut Panjaitan: Indonesia impor 40.000 ton oksigen liquid 

Untuk mencegah kekurangan stok obat remdesivir dan actemra, Menkes akan mengupayakan lisensinya agar bisa diproduksi dalam negeri. 

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 12 Jul 2021 15:38 WIB
Luhut Panjaitan: Indonesia impor 40.000 ton oksigen liquid 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim telah mengantisipasi skenario terburuk (worst case scenario) penanganan pandemi Covid-19. Misalnya, telah menyiapkan rumah sakit darurat Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dan meminta TNI membuka rumah sakit lapangan untuk menambah kapasitas tempat tidur ICU.

Untuk mencegah kekurangan stok obat remdesivir dan actemra, kata dia, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, akan mengupayakan lisensinya agar bisa diproduksi dalam negeri. 

Dia  pun mengungkapkan, sebanyak 300.000 paket obat Covid-19 akan dibagikan untuk orang tanpa gejala (OTG) pada Rabu (14/7). "Paket obat ini menjangkau hampir 210.000 kasus aktif yang kita berikan dan akan berlangsung beberapa bulan kedepan," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (12/7).

Sebanyak 40.000 ton oksigen liquid telah diimpor untuk berjaga-jaga, seiring dengan adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, juga mengimpor 50.000 tabung oksigen konsentrator untuk mengurangi penggunaan oksigen liquid. 

Sebanyak 50.000 tabung oksigen konsentrator akan dibagikan kepada pasien Covid-19 bergejala ringan.

"Itu kami pinjamkan ke rumah-rumah kalau sudah selesai gunakan itu bisa diambil, itu bisa 5 liter dan bisa digunakan selama 5 hari. Saya kira ini juga Insyaallah kalau sudah selesai kasus Covid-19 itu bisa dibagikan ke rumah sakit-rumah sakit kita," tutur Luhut.

Sebelumnya, Luhut mengatakan, penanganan Covid-19 dibutuhkan penurunan mobilitas pergerakan manusia minimal 30% untuk menekan laju penularan. Bahkan, sampai 50% untuk memutus mata rantai penularan varian baru Covid-19 Delta (B1617.2).  
Namun, selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat penurunan mobilitas tertinggi masih 27%. Jika penurunan mobilitas mendekati 50% secara rutin, maka kasus Covid-19 dapat melandai secara perlahan mulai minggu depan.

"Kalau bisa dilihat sudah terjadi penurunan mobilitas, tetapi sangat jauh dari yang kita harapkan. Jawa Timur (Jatim) dan Bali masih terlihat paling rendah," ucapnya dalam keterangan virtual, Selasa (6/7).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid