Luhut: Yogyakarta dan Bali masih PPKM level 4

Sejumlah wilayah aglomerasi sudah mendapatkan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, kondisi berbeda terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. 

Keduanya, dinyatakan masih berada dalam PPKM level 4, tingkat pembatasan sosial tertinggi saat ini. Tetapi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meyakini, dua wilayah yang berada pada level 4 menunjukkan perbaikan.

"Saya kira akan masuk pada level 3 minggu depan," kataLuhut melalui telekonferensi PPKM pada Senin (30/8) melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Luhut menyampaikan, arahan dari Presiden untuk melakukan pengecekan secara khusus dan juga preferensi di lapangan untuk wilayah Bali. Pemerintah akan kembali turun ke lapangan guna melihat kendala yang dihadapi agar nantinya tren perbaikan dapat dipercepat. 

"Pada hari ini yang turun hingga 90.4%. Untuk wilayah Jawa-Bali juga mengalami penurunan hingga 94% dari puncaknya pada 15 Juli lalu," ungkapnya.

Luhut juga mengatakan, bahwa jumlah dari kabupaten/kota yang berada pada level 2 meningkat. Dari yang semula hanya 10 wilayah, saat ini menjadi 27 wilayah. Sedangkan, untuk level 3, dari 67 wilayah meningkat jadi 76 wilayah dan level 4 dari 51 wilayah turun menjadi 25 wilayah. 

Selain itu, untuk penerapan PPKM Jawa-Bali terdapat beberapa wilayah yang masuk ke level 3 pada minggu ini. 

"Jadi, dalam penerapan PPKM Jawa-Bali wilayah yang masuk ke dalam level 3 pada penerapan minggu ini adalah wilayah aglomerasi Jabodabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya. Sementara Semarang Raya turun dari level 3 ke level 2, jadi membaik," ucap Luhut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan tersebut berlaku mulai besok (31/8/21) hingga Senin (6/9/21) mendatang.

Selain itu, Presiden menyebut ada beberapa daerah yang sudah turun level. “Dalam satu mingu terkhir ini terjadi tren perbaikan situasi Covid-19,” kata Jokowi dalam konferensi pers via YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/21) malam.

Kepala Negara menuturkan, tingkat positivity rate Indonesia terus menurun dalam tujuh hari terakhir. Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus Covid-semakin membaik.