sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

MAH ditangkap karena membantu Bjorka, Mabes Polri: Sempat mengunggah dokumen

Kendati demikian, MAH belum ditahan dan proses penahanan masih dalam proses.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 16 Sep 2022 15:24 WIB
MAH ditangkap karena membantu Bjorka, Mabes Polri: Sempat mengunggah dokumen

Kepolisian resmi menetapkan pemuda yang diduga membantu Bjorka menjadi tersangka, atas tindakan peretasan dan pembobolan data serta mempublikasikan ke publik. Penetapan dilakukan setelah rangkaian gelar perkara dan penyelidikan.

Juru bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana mengatakan, tersangka berinisial MAH itu, kini diamankan dan menjalani pemeriksaan dalam status barunya. Kendati demikian, ia belum ditahan dan proses penahanan masih dalam proses.

“Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil melakukan mengamankan, tersangka inisial MAH,” kata Ade di Mabes Polri, Jumat (16/9).

Ade menyebut, MAH juga bagian dari Bjorka yang ternyata dikenal sebagai kelompok serta tergabung dalam saluran aplikasi perpesanan Telegram. Saluran atau channel itu bernama Bjorkanism.

MAH pun sempat mengunggah dokumen sebanyak tiga kali. Keterangan salah satu postingan adalah ’Stop Being Idiot’ pada 8 September 2022, kemudian 9 September 2022 dalam “The next leaks will come from the President of Indonesia”, dan 10 September 2022 dalam tanda petik “To support people who has stabbling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon”.

“Jadi itu yang di-publish tersangka tersebut,” ujar Ade.

Menurut Ade, MAH melakukan hal tersebut untuk membantu Bjorka supaya menjadi terkenal dan mendapatkan uang dari usaha peretasannya. Tindakan MAH kini didalami apakah inisiatifnya sendiri atau justru atas arahan dari Bjorka.

Tim juga telah mengamankan satu buah kartu SIM seluler, dua buah gawai telepon, satu lembar KTP atas nama MAH. Semua barang-barang itu kini disita sebagai barang bukti.

Sponsored

Kemarin, Tim khusus bentukan Menkopolhukam, Kemenkominfo, BSSN, BIN, dan Polri tengah mendalami seorang terduga peretas kondang, Bjorka. Penangkapan telah dilakukan terhadap Bjorka di Jawa Timur.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, penyidik belum dapat memastikan orang tersebut adalah sosok Bjorka. Pendalaman itu masih dilakukan oleh tim khusus dan hasilnya akan disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. 

“Belum, belum disimpulkan seperti itu (hacker Bjorka). Karena masih didalami oleh timsus,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (15/9). 

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan, tidak ada data rahasia negara yang bocor akibat ulah hacker Bjorka. Aksi peretas tersebut menjadi sorotan lantaran mengklaim telah membobol ribuan surat-surat penting yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo.

Bjorka bahkan juga mempublikasikan informasi yang diduga merupakan  data-data pribadi milik sejumlah pejabat publik. Mulai dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.

"Ini gak ada (yang bocor). Ini data-data yang sifatnya umum, sebenarnya perihal surat ini, perihal surat itu, isinya sampai detik ini belum ada yang dibobol," kata Mahfud dalam keterangan pers, Rabu (14/9).

Diungkapkan Mahfud, tidak ada motif jelas dari aksi pembobolan data tersebut. Mahfud menyebut motif tersebut sebagai motif gado-gado, yakni seperti motif politik, motif ekonomi, motif jual beli, dan sebagainya.

"Motif-motif kayak gitu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," ujarnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid