sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahasiswa Papua ditantang untuk jadi bagian dari solusi

Pemekaran DOB juga akan membuka peluang besar bagi mahasiswa yang setelah menyelesaikan studinya dapat menjadi pemimpin.

Dinda Berenice
Dinda Berenice Rabu, 23 Feb 2022 21:38 WIB
Mahasiswa Papua ditantang untuk jadi bagian dari solusi

Generasi muda Papua yang kini mengenyam pendidikan di perguruan tinggi harus menjadi bagian dari solusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Bumi Cendrawasih. Peran mereka dinilai penting demi masa depan Papua yang lebih baik.

“Mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) harus menjadi bagian dari solusi, bukan sebaliknya menjadi bagian dari masalah. Caranya adalah dengan belajar sungguh-sungguh, dan setelah lulus kembali ke Tanah Papua untuk turut membangun daerah asal mereka, menyongsong masa depan yang lebih cerah, meninggalkan pertikaian masa lalu,” ujar Prof Imron Cotan, pemerhati Papua dan isu-isu strategis dalam sarasehan Mahasiswa Papua se-Jabodetabek, yang digelar di Jakarta, Rabu, (23/2).

Profesor Imron percaya bahwa kebijakan tegas pemerintah telah membuka peluang besar bagi para intelektual atau mahasiswa untuk meraih masa depan yang cerah. Antara lain berkat kesempatan kerja yang ditawarkan pemerintah, selain pemberian beasiswa.

Pemekaran DOB juga akan membuka peluang besar bagi mahasiswa yang setelah menyelesaikan studinya dapat menjadi pemimpin formal dan informal di daerahnya masing-masing.

“Perlu perubahan mental bagi mahasiswa OAP untuk memutuskan menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah,” pungkas mantan Duta Besar Indonesia untuk Australia.

Presiden Forum Penasehat Pertanahan Papua, Frans Ansanau, dan dua mahasiswa OAP terkemuka, Charles Kossay dan Malkin Kosefa, menghadiri dan memberikan pencerahan kepada sekitar 50 mahasiswa OAP dari wilayah Jabodetabek, yang hadir dalam konferensi tersebut.

Mereka juga menyambut baik kebijakan afirmatif Presiden Jokowi, termasuk penerapan pendekatan teritorial di dalam menghadapi kelompok separatis di Tanah Papua.

Kedua tokoh pelajar OAP tersebut sepakat bahwa masalah Papua ada di Tanah Papua, bukan di pemerintah pusat. “Yang penting, bagaimana menghilangkan praktik-praktik PTP (Papua Tipu Papua) yang berlangsung saat ini. Hal tersebut yang perlu diatasi oleh pemerintah pusat, antara lain dengan cara menertibkan para kepala daerah,” tegas Kosefa.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid