Pesan Mahfud ke polisi jelang demo: Jangan bawa peluru tajam
BEM SI kembali menggelar aksi demonstrasi untuk menolak UU Cipta Kerja besok.
Menjelang aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) Selasa (20/10) esok, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berpesan kepada aparat kepolisian dan semua perangkat keamanan agar memperlakukan semua pengunjuk rasa dengan humanis.
"Jangan membawa peluru tajam. Saya ingatkan bahwa bukan tidak mungkin di antara pengunjuk rasa itu ada penyusup yang ingin mencari martir. Mencari korban yang kemudian ditudingkan ke aparat. Ini juga masuk ke dalam tengara kami," bebernya via video conference, di Jakarta, Senin (19/10).
Kepada pengunjuk rasa, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mempersilakan mereka menyampaikan aspirasinya.
"Tapi hati-hati, jangan sampai ada penyusup yang mengajak anda bikin ribut, atau teman anda tiba-tiba menjadi korban karena ada penyusup yang akan menjadi martir," katanya.
Mahfud kembali mengingatkan aparat penegak hukum dan aparat keamanan dengan penuh persaudaraan.
"Tetapi, kepada mereka yang akan mengacau dan ada bukti, supaya ditindak tegas," pungkasnya.
Untuk diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali menggelar aksi demonstrasi untuk menolak UU Cipta Kerja, Selasa (20/10) siang. Massa yang bakal turun aksi diperkirakan 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia.