sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahfud MD: New normal masih wacana

Covid-19 bukan pembunuh utama di Indonesia.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Selasa, 26 Mei 2020 19:40 WIB
Mahfud MD: New normal masih wacana

Kebijakan tentang tatanan hidup baru atau New Normal hidup berdamai dengan pandemi Covid-19 masih sebatas wacana. Hal tersebut, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Mengenai membuat kenormalan yang baru ini, karena sesuatu yang tidak bisa dihindari," kata Mahfud, pada kegiatan halal bihalal dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, melalui daring di Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/5).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengungkapkan, masa pandemi Covid-19 tidak bisa dihadapi dengan cara mengurung diri. Menurut dia, masyarakat harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada namun tetap harus menjaga diri.

"Lockdown itu sebetulnya bagus, namun demikian dalam kondisi seperti ini justru yang membunuh itu kalau di-lockdown," bebernya.

Oleh karena itu, meski tetap harus mewaspadai wabah tersebut, Mahfud meminta, masyarakat untuk tidak takut secara berlebihan dalam mengahadapi pandemi Covid-19. Apalagi, dikatakannya, coronavirus bukan pembunuh utama di Indonesia.

"Saya ada data, dari awal Januari hingga akhir April, tepatnya selama 131 hari jumlah rata-rata korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia, sebanyak 17 orang/hari. Kalau akibat kecelakaan, ternyata sembilan kali lebih banyak dan yang meninggal akibat Aids berkali-kali lebih banyak," bebernya.

Sementara itu, mengenai tudingan sejumlah pihak bahwa pemerintah terkesan tidak serius dalam mengantisipasi masuknya Covid-19 di Indonesia, dia menampik, mengingat sudah banyak upaya pencegahan yang dilakukan.

"Ada pihak yang mengatakan bahwa pemerintah main-main, padahal awal-awal Covid-19, pemerintah sudah mengantisipasi lama. Covid-19, itu muncul pertama pada akhir Desember 2019 dan Wuhan mulai di-lockdown pada tanggal 23 Januari 2020," katanya.

Sponsored

Selanjutnya, dia mengatakan, tepatnya pada 28 Januari 2020 pemerintah mulai menutup penerbangan Jakarta-Beijing. "Bahkan, kami juga menjemput WNI yang saat itu masih ada di Wuhan. Pada 6 Februari saya dengan Pak Terawan Menteri Kesehatan, berkomunikasi tentang membuat rumah sakit khusus Covid-19. Selanjutnya 2 Maret baru ada temuan awal," urai dia.

Menurut Mahfud, Indonesia merupakan negara terakhir di Asia Tenggara yang dimasuki oleh virus tersebut. Ia mengatakan, itu menandakan bahwa pemerintah serius menghadapi pandemi Covid-19.

"Saya minta kepada masyarakat, agar jangan terlalu mengentengkan tetapi juga jangan takut betul. Mau tidak mau kita harus terbiasa menghadapi itu," katanya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid