sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Marahi calo, Ganjar Pranowo minta perusahaan urus perizinan sendiri

Banyak perusahaan dalam mengurus soal perizinan usaha masih menggunakan jasa calo atau LSM.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Selasa, 14 Mei 2019 16:19 WIB
Marahi calo, Ganjar Pranowo minta perusahaan urus perizinan sendiri

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat memarahi dua orang yang diduga calo yang salah satunya diketahui bernama Ulin Yusron. Kejadian itu terjadi saat Ganjar tengah melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah.

Saat itu, Ganjar menyapa dan menyaksikan kinerja pegawai DPMPTSP Jawa Tengah. Tiba-tiba politikus PDI Perjuangan itu didatangi oleh dua orang. Dengan nada tinggi, salah satu dari dua orang itu berbicara dengan nada tinggi. Isinya, harus ada diskresi atau kebebasan pejabat mengambil keputusan di DPMPTSP dalam setiap situasi yang dihadapi.

Kepada Ganjar, kedua orang tersebut mengaku sudah beberapa kali datang ke kantor DPMPTSP Jawa Tengah. Namun, izin tak kunjung selesai. Karena itu, mereka meminta kepada Ganjar bahwa mestinya komunikasi pengurusan perizinan antara pusat dan daerah harus sinkron.

Mendengar omongan itu, Ganjar lantas menberondong keduanya dengan aneka pertanyaan. Dari situ baru diketahui mereka ternyata biro jasa sekaligus lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tengah mengurus perizinan perusahaan untuk pengambilan air tanah.

Ganjar kemudian menggiring dua lelaki tersebut. Salah satu dari mereka diminta mengecek riwayat proses perizinan yang mereka urus lewat komputer. Di saat menunggu pengecekan, Ganjar baru mengetahui salah satu dari kedua orang ternyata bernama Ulin Yusron. Ketika itu, Ulin tampak kebingungan dan beberapa kali mencoba menelepon.

“Mas, kalau tidak tahu, tidak bisa, ya jangan emosi dulu. Kalem dulu, mental LSM-nya disimpan dulu dan jadilah warga biasa. Sampeyan ini biro jasa, calo jangan asal nyuruh untuk diskresi dong. Ada aturannya Mas," kata Ganjar dengan nada tinggi.

Sempat dibilang tidak ada sinkronisasi dengan pelayanan di pusat atau Menko Perekonomian, Ganjar kemudian meminta salah satu pegawai DPMPTSP untuk menelpon "call center" untuk perizinannya.

Setelah itu, baru diketahui akar masalahnya. Ternyata, persoalan izin yang didaftarkan kedua calo itu terkendala mengenai data yang diajukan perusahaan untuk kepengurusan pengambilan air tanah belum lengkap. 

Sponsored

Karena kasus ini, Ganjar mengimbau kepada perusahaan untuk mengurus segala perizinan sendiri, tidak lewat biro jasa atau calo. "Ternyata di perizinan itu banyak perusahaan yang menggunakan biro jasa. Biro jasanya ternyata LSM, gayanya adalah protes marah-marah,” kata Ganjar. 

“Maka saya sampaikan kepada para pengusaha kalau mau mengurus izin seperti ini datang langsung saja, urus sendiri, kami akan bantu sepenuhnya. Tidak ada uang, uangnya sesuai tarif yang ada tidak ada uang tambahan atau uang ekstra, kami melayani dengan cepat," ujarnya.

Ganjar memastikan, dirinya tidak bakal mengirim orang untuk mengurus perizinan usaha tanpa diketahui pimpinan dinas, terlebih dengan cara marah-marah.

"Terbukti tadi biro jasa saja bisa ikut buka, kelihatan 'ngapusi' (membohongi) tadi. Maka saya umumkan, tidak ada namanya Ganjar Pranowo mengurus izin, kecuali ada laporan masyarakat yang memang izinnya tidak beres-beres. Tapi itu urusannya masyarakat lapor ke Ganjar menggunakan sistem yang dimiliki dan langsung saya teruskan ke pimpinan dinas," tuturnya.

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dicatut oleh oknum biro jasa sekaligus LSM untuk mencari kemudahan saat mengurus perizinan usaha di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng. Hal itu diketahui Ganjar saat melakukan inspeksi mendadak pelayanan perizinan di kantor DPMPTSP Provinsi Jateng, di Semarang, Selasa. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid