sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Marak begal, Polri bentuk satgas khusus

Polri bentuk Satgas Begal dan Premanisme di masing-masing polda.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 21 Apr 2020 19:30 WIB
Marak begal, Polri bentuk satgas khusus

Polri membentuk Satuan Tugas (Satgas) Begal dan Premanisme untuk menindak dua kejahatan yang tengah marak saat ini. Satgas tersebut dibentuk di tiap-tiap polda.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono menyatakan, satgas tersebut dipimpin oleh masing-masing Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum).

"Kami juga sudah membentuk Satgas Begal dan Premanisme di masing-masing polda yang dipimpin langsung oleh Disrekrimum," kata Argo dalam konferensi pers online, Selasa (21/4).

Argo menegaskan, para pelaku kejahatan saat pandemi dipastikan mendapat pemberatan hukuman. Ia pun meyakinkan jajaran Polri tidak segan-segan melakukan tindakan tegas terukur jika para pelaku melawan saat penangkapan.

"Dalam KUHP disebutkan, jika kejahatan dilakukan pada saat bencana, maka pelaku kejahatan dapat dijerat pemberatan dari pidana pokok," ujar Argo.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polri menyatakan kenaikan angka kejahatan mencapai 11,80%. Kejahatan paling banyak terjadi adalah pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat).

"Dari jumlah data napi yang dibebaskan sebesar 38.822 napi, ada 27 napi yang kembali melakukan kejahatan," kata Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo saat dikonfirmasi, Selasa (21/4).

Sejalan dengan data yang dibeberkan Polri mengenai modus pencurian, sebagian besar napi melakukan tindak pidana tersebut. Namun, Listyo tidak merinci lokasi penangkapan para napi tersebut.

Sponsored

Para napi itu, kata Listyo, kemudian kembali menjalani proses hukum untuk kasus barunya. "Kejahatan yang mereka lakukan meliputi curat, curanmor dan curas serta satu pelecehan seksual," ujar Listyo.

Polri juga melakukan pemetaan kejahatan demi menyikapi pembebasan puluhan ribu napi. Pasalnya, Polri memprediksi para napi itu akan mengulangi perbuatannya karena kondisi saat ini sulit bagi mereka mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Berita Lainnya
×
tekid