sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ma'ruf Amin tak sependapat dengan usulan DPR bubarkan Kompolnas

Alih-alih dibubarkan, kata Ma'ruf, perlu adanya perbaikan atau penguatan peran apabila ada peran Kompolnas yang dinilai masih belum baik.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 24 Agst 2022 09:18 WIB
Ma'ruf Amin tak sependapat dengan usulan DPR bubarkan Kompolnas

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendapatkan kritikan tajam dari Komisi III DPR dalam rapat kerja (raker) dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) cum Ketua Kompolnas, Mahfud MD, di Kompleks Parlemen, Senin (22/08). 

Kritik dilayangkan berkaitan dengan peran Kompolnas yang dianggap tidak jelas dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, yang menjerat Irjen Ferdy Sambo dan empat orang lainnya sebagai tersangka. Bahkan, anggota DPR mengutarakan agar Kompolnas dibubarkan. 

Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak sependapat dengan usulan pembubaran Kompolnas tersebut. Baginya, peran badan ini sebaiknya diperkuat daripada dihilangkan.

"Saya kira, Kompolnas itu bukan dibubarkan, [tetapi] diperkuat perannya supaya bisa mengontrol dengan baik, bisa memberikan arahan-arahan sehingga justru memperkuat peran Polri," katanya di Banten, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (24/8).

Ma'ruf melanjutkan, penguatan dilakukan pada aspek-aspek yang dinilai belum optimal. "Ada peran yang kurang baik, ya, dibesarkan perannya, dioptimalkan, supaya bisa memberikan kontrol, pengaruh, saran, dan mengarahkan sehingga posisi Polri itu menjadi lebih kuat."

Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J. Mahesa, sebelumnya mendorong evaluasi atas keberadaan Kompolnas. Hal itu berangkat dari informasi yang dibagikan Kompolnas terkait kasus Brigadir J, beberapa waktu lalu.

Menurut Desmond, Komisi III DPR akan mempertimbangkan keberadaan Kompolnas saat ini. Untuk itu, akan menanyakan sejauh mana peran Kompolnas pada kasus Brigadir J dalam raker dengan Kapolri, Rabu (24/10).

"Ya, inilah nanti salah satu catatan rekomendasi nanti. Kita akan evaluasi nanti pada saat rapat hari Rabu, akan kita tanyakan seberapa banyak rekomendasi Kompolnas yang tidak diperhatikan sama Kapolri, kita tanya Kapolrinya," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/8).

Sponsored

Dalam raker dengan Ketua Kompolnas, Mahfud MD, Desmond sempat geram. Politikus Partai Gerindra itu menilai, Kompolnas sama sekali tidak memiliki perangkat untuk melakukan penyelidikan dan hanya meneruskan pernyataan Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J.

"Saya paham, ya, bahwa Kompolnas tidak punya alat atau perangkat yang bisa melakukan penyidikan. Yang disayangkan cuma copy paste atas mulut seseorang. Ini, kan, enggak benar," ucap Desmond.

Lantaran tak memiliki perangkat penyelidikan, sambungnya, Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto, hanya meneruskan pernyataan Ferdy Sambo. Kemudian, dari perkembangan penyidikan tim khusus (timsus) Polri, ternyata yang disampaikan Sambo hanya rekayasa semata.

"Tadi sangat jelas dijelaskan anggota dan Pak Mahfud, apa karena Beni Mamoto polisi jadi kaya gitu? Karena, kan, baru hari ini Kompolnas yang copy paste. Sebelumnya, kita tidak paham copy paste karena tidak pernah terbongkar seperti kasus Beni Mamoto ini. Maka, saya ingatkan kalau rekomendasi, misalnya, Kompolnas tidak direspons sama Kapolri, buat apa ada Kompolnas?" ucap Desmond.

Berita Lainnya
×
tekid