sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masyarakat diimbau tak panik soal coronavirus

Publik disarankan menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat (germas).

Ardiansyah Fadli Akbar Ridwan
Ardiansyah Fadli | Akbar Ridwan Senin, 02 Mar 2020 17:11 WIB
Masyarakat diimbau tak panik soal coronavirus

Masyarakat diimbau tak panik terkait dua orang positif coronavirus jenis baru (Covid-19) di Indonesia. Publik diharap turut beraktivitas normal.

"Masyarakat agar tetap tenang. Jangan panik dan mungkin tetap melakukan hal-hal kegiatan sehari-hari," kata Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jaleswari Pramodhawardhani, di Jakarta, Senin (2/3).

Dia memastikan, pemerintah siaga dalam menangani coronavirus. "Hal-hal yang terburuk sekali pun," ucapnya.

Meski demikian, masyarakat dianjurkan menerapkan pola hidup sehat. Macam mencuci tangan sesering mungkin, menggunakan masker, dan lain-lain. "Itu penting untuk diingatkan," ujarnya.

Pernyataan senada disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dirinya meminta masyarakat menjaga etika kala batuk, pilek, dan flu.

"Pada saat batuk, ditutup dengan tangan. Gunakan masker. Karena etika ini menjadi penting sekali. Untuk menjaga potensi penularan," katanya pada kesempatan terpisah.

"Perbanyak cuci tangan. Dalam event apa pun, perbanyak cuci tangan," ucapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengingatkan, coronavirus takbisa dianggap enteng. Karenanya, masyarakat disarankan segera ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika mengalami gejala-gejalanya.

Sponsored

"Datangi fasilitas kesehatan. Daripada dianggap enteng dan dikemudian hari, malah ditemukan yang tidak diinginkan," ujar Anies.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, pagi tadi, mengungkapkan, informasi terkait penyebaran Covid-19 di Tanah Air diketahui sejak pekan lalu. Menyusul datangnya WN Jepang positif terinfeksi ke Indonesia.

Pemerintah, tambahnya, lalu menelusuri siapa saja yang ditemui WN Jepang positif Covid-19 itu. Hasilnya, dua dari beberapa WNI kontak dengannya, terinfeksi.

"Setelah ditemukan, ternyata orang yang terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang," kata Jokowi. Mereka adalah seorang ibu (64) dan putrinya (31).

Itu merupakan kasus pertama di Tanah Air. Menyusul banyak pihak menyangsikan Indonesia bebas Covid-19. Baik lembaga maupun negara.

Kendati begitu, Jokowi sesumbar, pemerintah siap menghadapinya. Dalihnya, "Kami punya rumah sakit, peralatan, dan SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada."

"Kami juga memiliki anggaran dan sudah diprioritaskan. Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya karena penyakit ini perlu kita waspadai," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid