sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menag: Mudik santri bukan persoalan ringan

Pemerintah tidak akan beri dispensasi khusus kepada santri terkait mudik Lebaran.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Rabu, 28 Apr 2021 17:03 WIB
Menag: Mudik santri bukan persoalan ringan

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, mudik bagi santri di tengah pandemi Covid-19 bukanlah persoalan ringan. Pasalnya, pergerakan jutaan santri ke berbagai daerah dalam waktu hampir bersamaan sangat rawan memunculkan klaster-klaster baru penularan virus.

"Bahaya lebih besar pun mengancam jika sampai rumah, virus itu turut memapar para anggota keluarganya. Bahaya yang sama juga bakal terjadi pada arus balik, potensi penularan virus pada Kiai dan Ibu Nyai," ujar Menag Yaqut via rilis Kemenag, Rabu (28/4/2021).

Pemerintah, tegasnya, tidak akan memberikan dispensasi khusus kepada santri dalam kebijakan pelarangan mudik Lebaran mendatang, demi terjaganya keselamatan jiwa bersama dari bahaya dan ancaman Covid-19.

“Untuk itu kami meminta dengan sangat hormat kepada para pengasuh, santri maupun orang tua santri untuk bisa memahami aturan ini demi menjaga keselamatan jiwa kita bersama dari ancaman paparan virus Covid-19,” ujar nya.

Menurutnya, kebijakan larangan mudik ini tidak mudah diterima oleh kalangan pesantren. Apalagi, biasanya jelang Hari Raya Idul Fitri, rata-rata ponpes telah mengakhiri masa pembelajarannya.

Menteri sapaan Gus Yaqut mengungkapkan, potensi melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia sangat tinggi pada saat Lebaran. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah telah menerbitkan Addendum Surat Edaran Satgas Covid-19 No 13 Tahun 2021.

Dia menjelaskan, hukum mudik adalah sunah, sementara menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan adalah wajib. "Untuk itu peniadaan mudik ini adalah upaya pemerintah dalam melindungi warga dari Covid-19,” ungkapnya.

Mengajak untuk menunda mudik, Menag meminta para pengelola pondo pesantren mengisi masa libur santri dengan membuat kegiatan-kegiatan di internal yang positif dan menyenangkan. “Mari menunda dulu sejenak untuk bertemu keluarga agar semua terlindungi. Silaturahmi, sungkem di Hari Raya Idulfitri juga bisa dilakukan melalui virtual tanpa  mengurangi makna,” ucapnya.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid