sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menaker: 140.000 pekerja Indonesia terjebak di Hong Kong dan Taiwan

Pemerintah akan mengirimkan masker kepada pekerja migran Indonesia yang berada di Hongkong dan Taiwan mengantisipasi penularan coronavirus.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 03 Feb 2020 19:43 WIB
Menaker: 140.000 pekerja Indonesia terjebak di Hong Kong dan Taiwan

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan ratusan ribu pekerja migran Indonesia (PMI) masih berada di Hong Kong dan Taiwan. Ida merinci PMI yang berada di Hongkong mencapai 63.000 orang, sedangkan yang berada di Taiwan mencapai 78.000 orang.

Menurut Ida, pemerintah akan mengirimkan masker kepada PMI yang berada di Hongkong dan Taiwan sebagai antisipasi penularan coronavirus.

"Sampai hari ini kita koordinasi dengan atase ketenagakerjaan di sana, alhamdulillah mereka dalam kondisi yang sehat. Mudah-mudahan terus sehat tidak terpapar virus korona," katanya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2).

Ida pun menerangkan, dibandingkan dengan China, jumlah PMI yang berada di Hongkong dan Taiwan jauh lebih banyak, di China PMI hanya sebanyak 38 orang.

Dia pun menuturkan, kebutuhan mendesak bagi PMI yang ada di Hongkong dan Taiwan saat ini adalah masker. Meski di Indonesia ketersediaan masker mulai menipis, namun dia memastikan pemerintah akan mengirimkan masker bagi PMI yang ada di dua negara tersebut.

"Kebutuhan mereka sekarang ini adalah kebutuhan masker. Mudah-mudahan besok bisa dikirim, karena disana kesulitan mencari masker. Di sini juga mulai agak sulit mencari masker, tapi kita akan kumpulkan dan akan kita kirim," ujarnya. 

Dia pun mengatakan, pemerintah akan segera membuat hotline service bagi PMI yang berada di Taiwan dan Hong Kong, untuk memudahkan pemerintah memberikan layanan kesehatan.

"Besok akan kita umumkan hotline service untuk PMI kita dan kepada TKA yang ada di sini. Supaya mereka bisa bekerja secara tenang. Kalau ada masalah bisa menghubungi secara langsung hotline yang akan kita umumkan besok," ucapnya.

Sponsored

Namun demikian, dia menyampaikan pemerintah belum memikirkan opsi pemulangan PMI yang berada di Taiwan dan Hongkong, seperti evakuasi yang dilakukan untuk 245 WNI yang ada di China.

"Sampai hari ini belum ada (opsi evakuasi), tentu saya kira keselamatan warga negara sangat kita pertimbangkan. Prinsipnya belum ada laporan ke kami mereka terkena virus," ulasnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari laman gisanddata.maps.arcgis.com, data real time positif terkena virus di Hongkong hingga saat ini mencapai 15 orang, meski belum ditemukan korban jiwa. 

Sedangkan di Taiwan, pasien positif terkena coronavirus teridentifikasi sejumlah 10 orang dengan korban jiwa nol.

Berita Lainnya
×
tekid